Bukan sekadar jenuh!
Wajar, kok, rasa jenuh muncul saat kita terlalu lama berada di perusahaan yang sama atau mentok di posisi tertentu. Tapi sebenarnya kejenuhan nggak bisa dijadikan alasan utama kenapa seseorang membenci pekerjaannya.
“Rasa benci pada pekerjaan kadang juga bisa terjadi di awal-awal kita menjalani pekerjaan baru. Tapi membenci pekerjaan adalah hal berbeda dari rasa jenuh atau bosan,” kata konsultan karier Perdanawan P. Pane (Danny).
Menurut Danny, membenci pekerjaan identik dengan tidak adanya kecocokan antara minat maupun bakat seseorang terhadap pekerjaan itu sendiri.
“Seseorang bisa membenci pekerjaannya karena merasa tidak klik. Biasanya karena pekerjaan yang dia lakukan nggak sesuai minat maupun bakatnya—intinya, sih, jadi terpaksa melakukannya.”
Ambil cutiUntuk keluar dari rutinitas membosankan, kita juga bisa memanfaatkan hak cuti karyawan.
“Kita sebagai manusia perlu fleksibel terhadap segala sesuatu. Kalau memang bosan, jangan diam saja dan tidak mau keluar dari rutinitas. Pergunakan, dong, cuti yang Anda miliki,” begitu Danny menyarankan.
Jadi tinggalkan dulu segala urusan kantor, termasuk bos atau rekan kerja nyebelin. Saatnya kita bersenang-senang dan memikirkan diri sendiri, tuh. Mau seharian putar-putar di dalam kota saja atau 'menghilang' selama seminggu keluar kota? Boleh banget....
Bagi mereka yang belum mendapat jatah cuti, coba, deh, melakukan sesuatu yang baru di tempat kerja. Misalnya mengatur lagi ritme kerja di kantor. Saat mulai suntuk, kita boleh meninggalkan sebentar pekerjaan untuk membalas e-mail pribadi ataupun mengatur ulang barang-barang pribadi di meja kerja.
“Seseorang bisa membenci pekerjaannya karena merasa tidak klik. Biasanya karena pekerjaan yang dia lakukan nggak sesuai minat maupun bakatnya—intinya, sih, jadi terpaksa melakukannya.”
Ambil cutiUntuk keluar dari rutinitas membosankan, kita juga bisa memanfaatkan hak cuti karyawan.
“Kita sebagai manusia perlu fleksibel terhadap segala sesuatu. Kalau memang bosan, jangan diam saja dan tidak mau keluar dari rutinitas. Pergunakan, dong, cuti yang Anda miliki,” begitu Danny menyarankan.
Jadi tinggalkan dulu segala urusan kantor, termasuk bos atau rekan kerja nyebelin. Saatnya kita bersenang-senang dan memikirkan diri sendiri, tuh. Mau seharian putar-putar di dalam kota saja atau 'menghilang' selama seminggu keluar kota? Boleh banget....
Bagi mereka yang belum mendapat jatah cuti, coba, deh, melakukan sesuatu yang baru di tempat kerja. Misalnya mengatur lagi ritme kerja di kantor. Saat mulai suntuk, kita boleh meninggalkan sebentar pekerjaan untuk membalas e-mail pribadi ataupun mengatur ulang barang-barang pribadi di meja kerja.
Postingan
0 komentar:
Posting Komentar