Pendidikan Seks: Pengetahuan adalah Sumber Kekuatanmu

Selasa, 16 Februari 2010
Pentingnya Pendidikan Seks
Kamu mungkin menghadapi dilema mengenai nilai-nilai dan perilaku seksual dirimu sendiri. Pada suatu fase tertentu dalam hidup kamu, kamu akan mulai bertanya pada diri sendiri apakah boleh kita merasa seperti ini atau kelihatan seperti ini. Kalau ini terjadi, cewe perlu banget punya informasi dasar tentang tubuh mereka dan fungsi-fungsi seksualnya. Kamu mungkin ngga mau mengakui ini, tapi kamu perlu diyakinkan sehingga kamu bisa lebih tahu tentang dirimu sendiri dan merasa lebih diterima.
Kamu mulai bertanya-tanya mengenai seks tetapi merasa sebagian besar anggota keluarga dan temanmu ngga bakal ngerti juga. Kamu perlu bantuan buat hal-hal tertentu seperti menentukan pasangan yang tepat atau menentukan alat kontrasepsi yang paling tepat buatmu. Cobalah buat terbuka dalam menerima masukan dari konselor atau teman yang bisa dipercaya. Walaupun ngga selalu mudah, berkomunikasi dengan orang-orang yang peduli padamu adalah awal yang baik untuk memulai hidup sebagai wanita yang bertanggung jawab. Kamu ngga perlu berhenti ketemu dengan temen-temen atau kenalan dengan cowo-cowo. Semua ini adalah bagian dari menjadi seorang wanita. Nikmati aja masa-masa ini, tapi ingatlah untuk selalu bertanggung jawab.
Q: Apakah terlalu banyak tahu tentang seks itu adalah hal yang buruk?
A: Kamu mungkin takut kalau kamu tahu terlalu banyak tentang seks yang bisa bikin kamu jadi makin penasaran. Perasaan seperti ini wajar aja. Saat kamu menjadi lebih dewasa dan mandiri, kamu mungkin merasa gugup dengan perasaan yang baru kamu rasakan ini. Cobalah mengerti bahwa wajar aja kalau kamu merasa bingung ketika ini terjadi. Mencari tahu lebih banyak tentang seks dari orang dewasa bisa sangat membantumu. Tetaplah bertanggungjawab dengan informasi yang kamu punya, ya. Dokter, guru atau konselor bakal mau mengklarifikasi informasi yang telah kamu ketahui tentang seks. Jangan takut mereka akan menghakimi kamu atau salah paham ketika kamu mulai bertanya ini itu. Informasi seperti ini bisa membantumu untuk lebih memahami diri sendiri.

Q: Apakah boleh kita ngomong terbuka tentang seks dengan sesama anggota keluarga?
A: Wajar aja kalau cewe merasa malu atau risih membicarakan topik-topik yang terkait dengan seks dengan orang tua, adik-kakak, atau anggota keluarga lainnya. Kalau ini terjadi, biasanya kamu bakal menarik diri dari keluarga dan lebih sering bergaul dengan teman-teman seusiamu. Teman-teman kita ngga selalu bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan kita tentang perilaku seks, nilai-nilai yang berhubungan dengan seks, dan hubungan dengan pasangan. Teman-temanmu tentunya punya niat baik, tapi mereka mungkin juga lagi sama-sama gugup dan menghadapi dilema seperti kamu. Di saat-saat kayak gini, kamu bisa jadi tambah gugup dan bingung. Ada baiknya kalau kamu membicarakan masalah seks ini dengan anggota keluarga yang bisa terbuka dan bisa dipercaya. Mereka bisa membuat kamu lebih yakin untuk nggak merasa malu atau merasa bersalah atas pikiran-pikiran dan perasaanmu.
Q: Kenapa ya saya merasa malu untuk bertanya tentang seks?
A: Tenang aja, wajar dan alamiah kok kalau kamu merasa malu untuk ngomongin seksualitas. Di budaya-budaya tertentu, seks biasa dibicarakan secara terbuka, tapi di budaya lainnya, topik seperti seks dan seksualitas adalah hal yang ngga pantas dibahas dalam pembicaraan sehari-hari. Usahakan buat terbuka dalam mendiskusikan seks dengan orang dewasa dan bertanggung jawab yang bisa membantumu. Sementara itu, kamu bakal jadi lebih dewasa dan merasa lebih nyaman untuk bertanya atau menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti itu. Ngga usah buru-buru. Wajar aja kalau kamu merasa ngga nyaman tentang hal ini, dari waktu ke waktu.
| More

0 komentar:

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63
:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar