jangan pernah menyerah!!!

Jumat, 19 Februari 2010
Manusia diciptakan memiliki cipta, rasa dan karsa, di mana pada setiap kesempatan kita selalu ingin menggapai sesuatu yang kita inginkan, yang dicita-citakan, yang diimpikan atau yang didambakan.

Ingin punya gelar, menempuh satu profesi di universitas terkemuka, terpenuhi. Ingin punya pekerjaan yang bagus, dengan gaji yang cukup, akhirnya terpenuhi. Ingin punya mobil, sebuah mobil pun terparkir di garasi rumah Anda, ingin punya rumah, setidaknya saat ini rumah type 21 itu hasil keringat dan kerja keras Anda. Tapi kok rasanya semua itu belum cukup ya?

Ada saja orang yang sudah diberikan kecukupan secara materi, masih juga mengambil milik orang dengan jalan korupsi. Ada pula yang secara tega dan nyata merampas milik orang lain dengan kekuasaan yang dimilikinya. Kejam! Sungguh kejam!

Coba lihat di sana, sosok yang menua, dengan kulitnya yang keriput, dan rambut putih yang melindungi kepala rentanya dari sinar matahari, ia tetap berjalan dan berusaha menegakkan punggungnya menjual sayuran segar di dalam keranjang. Walau setiap langkah diambil dengan dua sampai tiga nafas, semangatnya untuk hidup dan mencukupi kebutuhan pembeli atas sayuran memacu dan membuatnya selalu ceria.

Sebut saja beliau sebagai nenek Labu. Sebuah labu siam disodorkan pada pembeli, dengan nafasnya yang sudah 1/4 ritmenya, ia menjelaskan bahwa labu tersebut bagus untuk pencernaan. Cukup direbus atau dikukus, rasanya yang manis membuat si labu ini makin sempurna sebagai sayuran. Jika Anda panas dalam, coba masak sayur labu ini dalam kuah yang bening, selain nikmat, labu ini secara ajaib akan menyembuhkan panas dalam Anda.

Tak lupa senyum nenek Labu selalu menyertai setiap ucapannya, diiringi ucapan terima kasih pada para pembeli yang mendengarkan setiap perkataannya yang bagaikan dokter.


Begitulah keseharian nenek Labu, menjual sayuran dan nasehat bagi pelanggannya. Ditanya apa yang diinginkan dalam hidupnya, apakah mobil mewah? atau rumah bertingkat? Nenek Labu dengan bijak menjawab, "Saya sudah sangat bahagia, bisa menjual sayuran dan berbagi pengalaman. Dengan sayuran ini saya bisa tetap segar bugar, vitamin yang terkandung luar biasa. Tumbuhan di alam ini sungguh ajaib, Tuhan memang Maha Kuasa," tuturnya sambil tersenyum.

Nenek Labu begitu bersyukur atas tugas kecil yang diberikan Sang Maha Kuasa padanya. Sebuah tugas yang mungkin dinilai rendah oleh orang lain yang biasa hidup di tengah kemewahan dan kemajuan teknologi. Sebuah tugas yang rasanya tak mampu membayar lunas saldo pulsa bulanan yang harus Anda bayarkan setiap bulannya. Jika seorang nenek Labu saja bisa bersyukur di tengah kekurangan materinya, tidakkah kita bisa lebih bersyukur atas kelebihan yang kita miliki saat ini?

Pantaslah jika cerita hidup si Nenek Labu dan sebuah lagu milik d'Masiv ini membuat kita sadar betapa luar biasanya hidup yang telah kita miliki, "Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah. Tetap jalani hidup ini, melakukan yang terbaik...,".

Jangan pernah menyerah, taklukan semua halangan yang merintangi jalan di hidup Anda!

disadur dari sini : http://woman.kapanlagi.com/relationship/
| More

0 komentar:

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63
:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar