Banyak hal yang terjadi di dalam tubuhmu ketika kamu sedang hamil. Di samping adanya si kecil yang sedang tumbuh, bagian-bagian lain di tubuhmu juga mulai berkembang. Tubuhmu juga bekerja dua kali lebih berat waktu lagi hamil. Kamu pasti melihat seberapa gedenya seorang wanita hamil. Vagina, seperti halnya bagian lain dari tubuh kita, seperti kulit dan rahim misalnya, juga mengalami berbagai perubahan ketika hamil. Vagina berubah warna dan perubahan warna dari merah muda ke biru gelap disebabkan oleh meningkatnya aliran darah menuju vagina. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh zat-zat kimia yang dilepas oleh tubuh ketika seorang wanita hamil. Karena aliran darah ke vagina meningkat, darah mulai mengumpul di daerah tersebut, sehingga warna vagina menjadi kebiru-biruan. Perubahan warna ini normal, dan tidak perlu dicemaskan.
Perubahan pada Vagina karena Melahirkan
Walaupun wajar banget kalau kita khawatir tentang penampilan kita setelah melahirkan nanti, tubuh kita lumayan cerdik lho dalam mengembalikan bentuk dan fungsinya setelah melahirkan. Dengan sedikit olahraga dan makan yang benar, ngga susah kok buat kembali ke kondisi semula. Benar, perubahan ini beda-beda buat tiap orang. Sebagian cewe ngga mengalami kenaikan berat badan yang besar ketika hamil. Kalau kamu termasuk cewe yang sudah berbadan besar sebelum hamil, kemungkinannya berat badan kamu bakal naik lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tadinya kurus atau langsing.
Ketika melahirkan, dinding vagina dan otot-otot yang menopangnya tertarik (melar). Pada kasus-kasus tertentu, misalnya kalau bayinya lebih besar dari normal atau kalau wanita tersebut belum pernah melahirkan sebelumnya, dinding vagina dan bukaan vagina bisa cedera atau robek. Kelahiran yang berulang-kali bisa memperlebar saluran vagina sehingga jadi suatu ruang sendiri. Bukaan vagina bisa dipotong dengan scalpel atau pisau bedah ketika proses persalinan untuk mencegah cedera yang lebih hebat pada vagina. Dokter melakukan apa yang kita kenal dengan nama episiotomi. Setelah episiotomi, robekan itu disatukan kembali dengan jahitan. Dengan menjaga kebersihan dan obat-obatan yang tepat, vagina bakal sembuh seperti sedia kala dalam beberapa hari.
Seberapa sering kita harus berkonsultasi dengan ginekolog?
Kamu bisa mulai berkonsultasi dengan ginekolog begitu kamu mulai aktif berhubungan seks atau sedang merencanakannya. Kamu bisa mulai berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan Pap smear di usia 21 tahun. Untuk wanita yang berusia 30 tahun ke atas, Pap smear bisa dilakukan tiap 2 atau 3 tahun kalau tes-tes sebelumnya normal. Untuk wanita yang pernah berhubungan seks tanpa kondom dengan lebih dari satu pasangan atau memiliki orang tua atau saudara yang pernah terkena kanker mulut rahim, maka perlu lebih sering berkonsultasi ke dokter.
Perubahan pada Vagina karena Melahirkan
Walaupun wajar banget kalau kita khawatir tentang penampilan kita setelah melahirkan nanti, tubuh kita lumayan cerdik lho dalam mengembalikan bentuk dan fungsinya setelah melahirkan. Dengan sedikit olahraga dan makan yang benar, ngga susah kok buat kembali ke kondisi semula. Benar, perubahan ini beda-beda buat tiap orang. Sebagian cewe ngga mengalami kenaikan berat badan yang besar ketika hamil. Kalau kamu termasuk cewe yang sudah berbadan besar sebelum hamil, kemungkinannya berat badan kamu bakal naik lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tadinya kurus atau langsing.
Ketika melahirkan, dinding vagina dan otot-otot yang menopangnya tertarik (melar). Pada kasus-kasus tertentu, misalnya kalau bayinya lebih besar dari normal atau kalau wanita tersebut belum pernah melahirkan sebelumnya, dinding vagina dan bukaan vagina bisa cedera atau robek. Kelahiran yang berulang-kali bisa memperlebar saluran vagina sehingga jadi suatu ruang sendiri. Bukaan vagina bisa dipotong dengan scalpel atau pisau bedah ketika proses persalinan untuk mencegah cedera yang lebih hebat pada vagina. Dokter melakukan apa yang kita kenal dengan nama episiotomi. Setelah episiotomi, robekan itu disatukan kembali dengan jahitan. Dengan menjaga kebersihan dan obat-obatan yang tepat, vagina bakal sembuh seperti sedia kala dalam beberapa hari.
Seberapa sering kita harus berkonsultasi dengan ginekolog?
Kamu bisa mulai berkonsultasi dengan ginekolog begitu kamu mulai aktif berhubungan seks atau sedang merencanakannya. Kamu bisa mulai berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan Pap smear di usia 21 tahun. Untuk wanita yang berusia 30 tahun ke atas, Pap smear bisa dilakukan tiap 2 atau 3 tahun kalau tes-tes sebelumnya normal. Untuk wanita yang pernah berhubungan seks tanpa kondom dengan lebih dari satu pasangan atau memiliki orang tua atau saudara yang pernah terkena kanker mulut rahim, maka perlu lebih sering berkonsultasi ke dokter.
0 komentar:
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63
Posting Komentar