saat aku tua nanti

Sabtu, 27 Februari 2010
Saat aku lanjut usia
Saat ragaku terasa tua
Tetaplah kau s’lalu di sini
Menemani aku bernyanyi

Saat rambutku mulai rontok
Yakinlah ku tetap setia
Memijit pundakmu hingga kau tertidur pulas…

Genggam tanganku saat tubuhku terasa linu
Kupeluk erat tubuhmu saat dingin menyerangmu
Kita lawan bersama, dingin dan panas dunia
Saat kaki t’lah lemah kita saling menopang
Hingga nanti di suatu pagi salah satu dari kita mati
Sampai jumpa di kehidupan yang lain

Saat perutku mulai buncit…
Yakinlah ku tetap yang tersexy…
Dan tetaplah kau s’lalu menanti…
Nyanyianku di malam hari…


READ MORE - saat aku tua nanti
| More

aku lelahhhhhhhh

Datanglah sayang dan biarkan ku berbaring
Di pelukanmu walaupun tuk sejenak
Usaplah dahiku dan kan kukatakan semua

Bila kulelah tetaplah disini
Jangan tinggalkan aku sendiri
Bila kumarah biarkanku bersandar
Jangan kau pergi untuk menghindar

Rasakan resahku dan buat aku tersenyum
Dengan canda tawamu walaupun tuk sekejap
Karna hanya engkaulah yang sanggupkatakan aku

Karna engkaulah satu-satunya untukku
Dan pastikan kita selalu bersama
Karna dirimulah yang sanggup mengerti aku
Dalam susah ataupun senang

Dapatkah engkau s'lalu menjagaku
Dan mampukah engkau mempertahankanku

Bila kulelah tetaplah disini
Jangan tinggalkan aku sendiri
Bila kumarah biarkanku bersandar
Jangan kau pergi untuk menghindar


READ MORE - aku lelahhhhhhhh
| More

kisah klasik

Jabat tanganku, mungkin untuk yang terakhir kali
Kita berbincang tentang memori di masa itu
Peluk tubuhku usapkan juga air mataku
Kita terharu seakan tidak bertemu lagi

Bersenang-senanglah
Kar'na hari ini yang 'kan kita rindukan
Di hari nanti sebuah kisah klasik untuk masa depan
Bersenang-senanglah
Kar'na waktu ini yang 'kan kita banggakan di hari tua

Sampai jumpa kawanku
S'moga kita selalu
Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan
Sampai jumpa kawanku
S'moga kita selalu
Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan

Bersenang-senanglah
Kar'na hari ini yang 'kan kita rindukan
Di hari nanti...


Mungkin diriku masih ingin bersama kalian
Mungkin jiwaku masih haus sanjungan kalian

READ MORE - kisah klasik
| More

ibu

Perih dan pilu ketika kau mengandungku
Meregang, mengerang ketika kau melahirkanku
Tapi ada seyum tulus di wajahmu
Seyum bahagia atas lahirnya anak tercinta
Merah merona bagai mawar di taman syurga
Lalu..
Pantaskah aku disebut anak sholeh, ibu..
Pantaskah aku disebut anak berbakti, ibu..
Pantaskah….
Ya Allah… apakah hati ini sudah membatu
Apakah diri ini sudah tak lagi malu
Ya Allah, Astagfirullah…
Bukankah syurga di bawah telapak kaki ibu
Bukankah dia yang pertama kali harus kucinta setelah Engkau dan rasulMu
Maafkanlah diriku ibu
Ingin rasanya kucium tanganmu ibu
Ingin rasanya kupeluk dirimu
Dan kubisikkan di telingamu
“Aku sayang padamu ibu….”
Ya Allah…
Izinkanlah aku berbakti pada ibuku
Walau cuma sekali dalam hidupku
Sebelum kau pisahkan aku dengan ibuku…


READ MORE - ibu
| More

puisi patah hati

Dahulu saat kau masih di sisiku
Dunia Serasa milik kita berdua
Sekarang saat kau menghianatiku
Aku hanya seperti seorang perempuan tak berguna
Memang Cinta tak pernah diundang
Tetapi cintaku kepadamu takkan pernah habis
Entah kita memulainya dari mana
Dan juga kita mengakhirinya di mana
Sekarang tak ada lagi yang dapat kuperbuat
Aku hanyalah seorang perempuan yang tak berguna di matamu
Memang dunia ini terasa hampa tanpa cinta
Itulah ucapan yang dikatakan oleh seorang yang belum pernah
merasakan betapa sakitnya yang dinamakan Patah Hati
Dan cinta bukanlah Apa-apa bagi yang sudah merasakan betapa sakitnya bercinta
Kadang aku berpikir,Aku adalah manusia terbodoh d dunia ini
Kadang aku merasa kesepian tanpamu
Dan kadang aku merasakan bahwa memang cinta yang slalu kuinginkan adalah cinta yang tak dapat kumiliki
Aku memang hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan
Tetapi semua yang telah kuinginkan kini sudah pergi
Sekarang aku hanya tinggal kenangan masa lalumu
Aku cuman bisa ditertawakan, diejek, dan dicaci-maki
Ini karena hal yang paling salah yang telah kuperbuat selama ini adalah
Aku mencintai dan menyayangimu dengan sepenuh hati
Dan ini semua aku lakukan dengan hati yang tulus
Tak satupun orang yang mengerti perasaanku slama ini
Dan tak satupun orang yang maw mengerti
Betapa dalamnya cinta yang kuberikan kepadamu
Mungkin Cuma Tuhanlah yang bisa mengerti perasaanku kepadamu
Cuma dialah satu-satunya orang yang selalu
menemaniku di saat aku susah dan sedih
Dan satu hal yang Tidak pernah kusampaikan yang saat ini kuingin sampaikan kepadamu
Aku melakukan semua ini hanya demi membuatmu senang.
Tapi apa balasanmu kepadaku?
Kamu telah menghancurkan hatiku,sehancur butiran pasir yang ada d pantai
Saya tidak akan pernah dan dapat melupakanmu
Hatiku Sudah tak dapat menahan kepedihan ini
Kepedihan ini sudah meninggalkan luka di hatiku
Kutak dapat melupakan ini semua
Walaupun sudah kucoba beberapa kali tapi hasilnya tetap sama
Mungkin Apa yang dinamakan cinta
Tak seindah yang aku pikirkan


READ MORE - puisi patah hati
| More

pertama kali

dia yang pertama kali memiliki ku…
dia yang pertama kali ku rindukann…
dia yang pertama kali ku sayangi…
dia yang pertama kali membuatku mengalah….
dia yang pertama kali membuatku mendambahnya…
pi dia selalu memberi luka di hatiku…..
pi dai selalu membuat ku hampir menangiss…
pi dia yang selalu membuatku tersisihkann…
pi dia yang selalu membuatku membencinya….


READ MORE - pertama kali
| More

menyiksa

Katakan bahwa hanya aku di hatimu
Sayang, katakanlah atas nama cintamu
Katakan dan ucapkanlah dengan ketulusan hatimu
Sebutkanlah dan angan pernah mendustai perasaanmu
Katakanlah bahwa tak ada orang lain selain aku di hatimu
Sayang, jangan membisu
Sayang, aku ingin mendengar di stiap nafasmu yang kausebut hanya aku, dan bukan orang lain
Sayang jangan membisu, karena aku teramat cemburu
Sayang, katakanlah
Jangan membuat batinku menangis dan hatiku bersedih
Sayang, aku mencintaimu


READ MORE - menyiksa
| More

kerinduhanku

kerinduanku
Ku ingin menari-nari
Menikmati alam yang damai dan tenang ini
Ku ingin bernyanyi dengan keras, agar engkau mendengar suaraku di seberang
Ku ingin melambaikan tangan berharap engkau melihat kerinduanku ini
Ku akui kegilaanku tanpamu
Betapa perasaan rindu ini terus menyiksaku, hingga setiap nafasku yang terdengar hanya namamu
Kubisikkan kepada angin “sampaikan salamku pada kekasihku di seberang”
Kuciumi bunga dengan lembut selembut ku menciumimu saat itu, dan berhayal bahwa engkau seindah bunga mawar ini
Ku dengarkan lagu yang pernah engkau nyanyikan, bagai mendengar suaramu ku ulang-ulang hingga rasa kantukku menjadi hilang,
Aku terus menerus membayangimu
Di sudut ruang, hingga sudut jalan yang pernah kau lewati
Betapa aku membutuhkanmu saat ini,mengobati kegilaan rinduku padamu


READ MORE - kerinduhanku
| More

damai

damai
sentuh aku dengan senyummu saat aku terlelap
nyanyikan suaramu, dan nyenyakkan tidurku agar jiwaku damai dan tenang
aku telah lelah dan penat,jiwaku telah rapuh
ciumlah aku, hingga aku tak sadarkan diri
tidurkanlah aku hingga tak mampu terbangun kembali
aku ingin damai, dan tenang , menghilang dari dunia yang telah melukai diriku
ikutlah denganku
dengan kedamaian dan ketenangan bersamamu
aku dan engkau
aku adalah mimpi masa lalumu
dan kau adalah mimpi masa laluku
begitu erat batin kita menyatukannya menjadi sebuah cinta
hingga jika aku tanpamu dan kau tanpaku akan membuat perasaan kita menjadi gila
bagaimana mungkin aku dapat hidup tanpamu dan engkau tanpaku
seperti kau akan memisahkan bunga dari akarnya
cinta telah memenuhi ruang hati kita, hingga takkan ada satupun ada yang bisa menggantikan
dan perasaan yang erat ini telah menjadi darah dalam tubuh kita
menadi nafas di paru-paru
bagaimana mungkin dapat hilang jika tanpa kematian?
aku merinduimu kekasih


READ MORE - damai
| More

SAHABAT

Gerimis di akhir Desember awal perjumpaan kita
Tak dapat kusembunyikan kebahagiaan di dada
Saat kau sambut uluran tangan ku
Dengan senyuman yang penuh suka cita
Sahabat,,,,
Kau bagaikan pelita yang mampu menerangi dunia
Kau bagaikan air hujan yang mampu membasahi bumi yang merana
Kau bagaikan pijaran api yang mampu memberikan kehangatan jiwa
Kau bagaikan sosok malaikat yang bersahaja
Tak ada satu pun yang mampu ku ucapkan
Untukmu sahabat dunia
Hanya terima kasih dan doa
Yang dapat kutuangkan melalui kata
READ MORE - SAHABAT
| More

sahabatku

Bertemu denganmu adalah satu anugrah terindah bagiku
Mengenalmu adalah satu berkah bagiku
Menatapmu adalah satu rahmat bagiku
Memelukmu adalah satu hal yang indah bagiku….
Sahabat,,,,,
Kehadiran dirimu dalam hidupku
Membawa perubahan yang berarti dalam hidupku
Denganmu aku bisa mengenal cinta
Denganmu aku bisa mengenal sayang
Denganmu aku bisa mengenal dunia
Dan denganmu juga aku bisa merasakan bahagia
Sahabat…..
Taka ada satu katapun yang dapat melukiskan
Isi hatiku terhadapmu sahabatku
Karena begitu berharganya dirimu bagiku
Karena begitu sempurnanya hatimu di mataku
Sahabat,,,,
Mungkin hanya satu kata yang mampu ku ucapkan
“TERIMA KASIH ATAS CINTA DAN SAYANGMU PADAKU


READ MORE - sahabatku
| More

setia padamu

Aku kan setia padamu
Seperti rembulan setia pada sang dewa malam
Seperti sang surya setia pada dewi siang
Seperti ombak setia pada samudera
Aku ingin bernyanyi untukmu
Diiringi gema musik alam raya
Diiringi gerak tarian pepohonan
Dengan segala kepasrahan jiwaku
Aku ingin bersimpuh dibawah kakimu
Yang berdiri anggun di puncak Kalvari
Di antara segala kehinaan dan celaan yang Kau terima
Kan kuusap setiap luka yang mendera tubuhmu
Engkau adalah rajawaliku
Dimana aku bisa terbang tinggi bersamamu
Melintasi badai hidup yang sarat dengan segala beban
Melintasi birunya duka yang terasakan
Aku ingin berada di bawah kepak sayapmu
Agar dapat kurasakan setiap denyut nafas kehadiranmu
Karna kutahu dan kuyakin
Bersamamulah aku merasakan damai sejahtera
READ MORE - setia padamu
| More

teman

Aku berjalan di antara padang ilalang
Nan di sana dikeheningan harap
Walau bibir tlah berbalut canda dan tawa
Namun hati tak mampu berdusta
Dalam perjalanan panjangku
Kutemui begitu banyak penghiburan
Teman-teman sejati
Ada kata yang tak dapat kau dengar
Kala kulihat engkau menanti jawabku
Pertemanan mulai kita jalin
Walau hanya melalui kata dan lukisan
Namun aku bahagia
Karna kini bertambah satu temanku
Semoga pertemanan ini abadi
Dan tak lekang oleh waktu
Ataupun luntur karna adanya perbedaan diantara kita
READ MORE - teman
| More

damai yng sepi

damai yang sepi…
aku tercari-cari, ke mana dirimu menghilang…
sedangkan aku disini masih setia menanti…
pada dirimu yang tak bertepi…
damai yang sepi,
aku menghadap lagi daerah yang sepi ini,
sebuah pantai…
desiran angin, alunan ombak,
menjadi pelengkapnya…
damai yang sepi,
kenapa masih tidak sudi menghadirkan diri,
sampai bila harus begini,
kenapa harus dimungkiri janji yang
diukir dengan jari…
huh…mungkin juga..
janji diukir dengan jari,
di atas pasir jua dilakari,
mungkin semudah itu janjimu diingkari,
umpama ombak menimbus pasir kembali!
hati ini sudah lama membeku,
menjadi daerah yang paling sepi,
jangan diuji lagi sekeping hatiku…
karena ianya sudah tiada warna lagi…
damai yang sepi,
hadirkan diri,
dalam mimpi maupun terjaga,
agar aku kembali bernyawa!
READ MORE - damai yng sepi
| More

cintaku hanya untukmu

Disaat waktu berhenti
mengikuti setiap langkahku
kau adalah satu-satunya
yang ku harap hadir dalam hidupku
Cinta yang tulus dalam dihatiku
membuang semua hasrat dan mimpiku
tuk bisa menyatakan sayang
tuk bisa mengungkapkan semua padamu
bahwa aku cinta kamu
Apalah arti hidup tanpa cintamu
apalah arti cinta tanpa kasihmu
apalah arti diriku tanpa hadirmu
dan apalah arti semua tanpa dirimu ada di dalam pelukku
Karna cintaku ada untuk dirimu
tuk memberikan semua yang terindah
karna kasih suciku hanya untukmu
yang takkan mungkun hilang
dan takkan pernah bisa sirna
READ MORE - cintaku hanya untukmu
| More

cinta tulus

1_160502574lHarusnya aku menjemputmu
Di kala langit tak bermentari
Di kala awan t’lah menghitam
Harusnya aku memapahmu
Saat kedua kakimu melemah
Ketika datang s’mua gundah
Harusnya kini ku terlambat
Namun kau tetap ada disana
Maafkan ku tanpa cela
READ MORE - cinta tulus
| More

saat ku pergi

Bukan maksud hati ini
Untuk pergi
Meninggalkan kasih
mu yang suci
1_160502574l_1Bukan jua inginku
Meninggalkanmu
Melupakanmu
Lukai hatimu
Sesungguhnya masih
Mencintaimu
Kini pun ku tertatih
Melupakanmu
Relakan saja aku pergi
Bersama hati dan memori
Mungkin harus begini
Kelak kau mengerti
READ MORE - saat ku pergi
| More

mengimajimu

Dalam gelap malam
Terdiam kumembayangkan
Andai saja kau disini
Menemaniku yang sendiri
Walau hanya imaji
Sedikitnya kubahagia
Meski hanya khayalku saja
Biarku hanyut dalam suasana
Segar udara pagi
Terdekap hangat pelukan
Tak ingin kulepas
Walau kutau ini mimpi
Dirimu…selalu hadir setiap hari
Dalam setiap langkah cinta berpijak
Bangkitkan semangat
Tuk segera satukan hidup kita
READ MORE - mengimajimu
| More

kerinduan abadi

Mencoba lepaskan beban
Kutulis sebait lagu tentang kerinduan
Terpendam dibatas jarak yang memisahkan
Jujur ingin aku bertemu
Mencoba lukiskan bayang
Selintas wajah gadis yang kurindukan
Di awan kugoreskan imaji dan bisikkan
Tetap setia padaku
Betapa berarti
Sesaat pertemuan kita
Obati rindu sekian waktu lamanya
Hanya hati
Setia pada cinta dijiwa
Kan membawa ini jadi selamanya
READ MORE - kerinduan abadi
| More

bunda

Ibu……
Malam ini dingin sekali….
Menunggu Ibu tepati janji…
Aku rindu Ibu temani…
Meski untuk terakhir kali…
Ibu…..
Aku sudah sekarat…
Nafas ini semakin berat…
Merangkak saja aku tak kuat…
Apa lagi memburu zakat…
Ibu…..
Aku sangat lapar…
Malam kemarin ibu tak sabar…
Nasi untukku ibu lempar…
Wajah kurusku Ibu tampar…
Ibu….
Jika Ibu tak ingini…
Tak usah lagi Ibu kesini…
Bila esok pagi aku pergi…
Jangan jasad ini Ibu tangisi…
16 Agustus 2008, YW
Seorang […]

READ MORE - bunda
| More

Archive for August, 2008

hmmmm…..
mungkin ku g seindah yang kau harapkan….
munkin juga ku tak secantik yng kau impikan…..
mungkin ku juga tak se mpurnah yng kau inginkan….
maafin aku….
aku tak pernah bisa membanggakann kamu…
membahagiakann kamu…
ku hanya bisa….
selalu membuatmu marah…
membuatmu muak…atas tinggkaku..
membuatmu jijik dengan sikapku…
membuatmu capek akan segala perilakuku…

maafkan aku….
yng tak perna mengerti akan dirimu….
maafkann….!!!!!


READ MORE - Archive for August, 2008
| More
Ku membutuhkan mu…
Jiwahku seakan rapuh tanpamu….
Jiwa ku seakan renta tanpamu…..
ku menangis di depannya…
ku berteriak di depannya…
ku mengaduh padanya…
tapi dia hanya diam,,,,,
diam,,tak mengucap satu kata apapunn yng ku harapkann…
kata yng ku harapkan bisa membuatku yakin akan ada dirinya…
tp dia hanya membisu…..
ku kecewa dengan kebisuanyyya,,
ku kecewa akann diamnya…
bukannkahh hanya engkau yng kami pndang….
bukankah kau selalu menemani kami..??
knapa saat ku betanya
kau hanya diam
knpa kau tak memberikan jawab pan padaku…
sdikit saja…
agar aku bisa yakin lagi dengann nya…
kenapa kau ha nya diam..??
apa m-mang kau tak mendukungku..??
apa kau tak kasian pdku,,???
Apa kau ingin membalass ini semua…..
Apa kauiinginn memberikan aku hukuman
Atas kesalahan yng slama ini aku pernuatt????
Apa g da sedikit pun senyum untuk ku???
READ MORE -
| More

Archive for January, 2009

Harusnya kamu mengacuhkan
aku,,
Harusnya juga kmu maki
aku…
Aku g layakk..tukk kmu
sayangi,,
Ku pna ngasihh
kebahagiaan bot kmu,,,
Aku g pna ngasihh semangat
bot kmu…
Ku hanya bisa menorehkan
luka di hatimu..
Ku hanya bisa
menggoreskann luka di hatimu…
Ku hanya bisa
membebanimu….
Ku hanya bisa
merepotkannmu
Ohh tuhann…..
Ku bingung dengan masalah
yng ku rumitkann sendiri,,
Ku ingin bebass…
Ku inginn lari dari semua
ini,,,,,
Ku inginn g mengenalnya..
Ku inginn melupakannmu….
Ku inginn membinasakannya
di hatiku…
Tapi yng ada malahh…
Hati ini sakitt
Setiap ku inginn
melupakkannnya…
Hati ini rapuh
Saatt ku ingin
membinasakannya
di hatiku…
Hati ini menangiss..
Satt aku
menyakitinya
….
Apa yng terjadi padaku????
Apa benar
aku mencintainya..??
Tp knapa ku tersiksa dngn
cintaku ini….
Apa benar aku g
sayang ma dia
???.
Tp knapa aku
tersiksa bila nyakitinnnya…
Apa kamu bisa jawab
itu semua…
Apa ada yng bisa ngejawab
itu buat aku????
READ MORE - Archive for January, 2009
| More

kau panggil aku malaikatmu

Aku biasa menikmati suasana ini..Pagiku lenyap.. Malamku terjaga.. Aku selalu terlibat. Ingin pergi dari hiruk pikuknya.
Malam ini aku akan terlambat pulang, entah, mungkin juga tidak pulang. Ada perhentian yang panjang. Mungkin aku lupa jalan pulang. Tak sanggup aku mencari jejak yang kutinggalkan tadi pagi. Mungkin juga sudah terhapus hujan. Seperti hujan juga menghapus lukaku yang kian menganga. Perih tak terperi.
Engkau selalu mempesona. Haruskah kujemput lagi?
———————————————————————————————-
“Pagi berlalu lagi..
Membawa sisa-sisa rindu
seperti mendung itu
itu tanda langit rindu bumi
Jangan cemburu pada hujan pagi
Lebih baik kita berpeluk
Sebab ketika kita berangkulan
Ada kemesraan, ada kekuatan, ada kedamaian, ada kebersamaan, ada keberduaan, ada rasa kantuk, ada sedikt mabuk, ada kedamaian, ada rasa syukur, ada kedamaian, ada semuanya,
Termasuk cinta…”
READ MORE - kau panggil aku malaikatmu
| More

Generasi Yang Tersingkirkan, Generasi Yang Terpuruk Dalam Sebuah Imagi Kebangkitan

“Manusia menciptakan sejarah, tetapi sejarah yang diciptakannya itu memaksa manusia untuk berlari mengikuti sejarah yang diciptakannya tanpa mampu merubahnya” sebuah kutipan yang saya ambil dari ucapan Marx tentang sejarah manusia akan membuka tulisan singkat mengenai sebuah generasi yang tersingkirkan, generasi yang terpuruk dalam sebuah imagi kebangkitan.

Baru baru ini kita sebagai suatu bangsa memperingati sebuah moment agung penentu arah sejarah bangsa, kebangkitan nasional yang diperingati setiap tanggal 20 Mei sebagai prasasti kebangkitan sebuah bangsa, Bangsa Indonesia. Dalam momen peringatan sebuah sejarah ini kita menyaksikan bersama bagaimana upaya pemerintah untuk mendongkrak sebuah semangat, asa, harapan dan cita cita bangsa yang kian terseret arus keterpurukan. Sebuah acara dengan penuh gebyar dan kemeriahan, senyum dan kebahagiaan (semu?),
didukung oleh ribuan partisipan dari seluruh pelosok negeri yang diharapkan mewakili seluruh elemen masyarakat dalam upaya mengimagikan sebuah semangat untuk bangkit. Tarian, lagu, puisi dan doa sebagai pralambang harapan, defile kekuatan yang terwakili dari olah gerak beladiri tradisional yang dilakukan oleh pengusung acara sebagai pralambang sebuah upaya dan ditambah dengan kata kata dan janji serta ajakan penyemangat lengkaplah sudah semua pralambang yang dibutuhkan dalam upaya mewujudkan kebangkitan.
Sebuah penggiringan pada kebenaran bersama, tetapi apalah arti dari itu semua? Jika diperbolehkan meminjam istilah Kierkegard, ritual dan seremonia kebangkitan yang diadakan malam 20 Mei 2008 adalah sebuah kondisi akan bangkit dan apa artinya akan bangkit jika kita tidak benar benar bangkit dengan bergerak secara nyata keseluruhan individu dan eksponen bangsa untuk benar benar bangkit, karena keputusan untuk bangkit sendiri berasal dari individu dan mengajak bangkit tidak dapat kita artikan sebagai bangkit itu sendiri.

Seratus tahun yang lalu pemuda Indonesia berkumpul bersama mematahkan dan mendobrak belenggu belenggu, tembok tembok pemisah dengan secara nyata mengorganisasikan diri mereka. Dan cobalah sekarang kita tengok sebentar dunia diluar sana, atau lebih mudahnya disini di Bali yang sama sama kita cintai atau dimana saja di Indonesia, apa yang terjadi dengan remaja kita yang merupakan bagian dari kelompok muda di negeri ini.

Di sebuah daerah pesisir pantai yang indah di utara Bali, dimana kemiskinan seakan menjadi bagian dalam kehidupan manusia disana, remaja memilih untuk “menikah” dengan bule yang jauh lebih tua dengan harapan untuk keluar dari kemiskinan dan menjadi penyelamat keluarga, sebuah pengorbanan untuk ditunaikan.

Tengoklah disebuah daerah yang dulu sangat terkenal dengan teras teras sawahnya yang indah, centre of excellence dari seni di Bali, kini tak ada lagi sawah dengan subak dan teras terasnya yang indah, digantikan dengan congkaknya villa dan hotel demi sebuah asa dan citra yang didapatkan dari sebuah kesemuan ecotourism. Petani tak lagi menanam padi demi sebuah kesemuan yang lain, jual sawah dan tanah untuk mendirikan rumah rumah mewah dengan pagar yang tinggi dan mobil mobil keluaran terbaru sementara itu remaja disana dibiarkan sendiri tertelan hedonisme yang tumbuh subur dan sepertinya sengaja diciptakan dalam upaya menunjang kesemuan kesemuan dan kepalsuan majunya ekonomi akibat pariwisata.

Mereka lari pada mimpi mimpi dan mengejar kebahagian instant, dari balik tingginya tembok tembok itu kemudian munculah generasi yang candu pada kebahagiaan instant dan melakukan apa saja untuk mewujudkannya.

Sebuah data yang cukup mengejutkan saya dapatkan dari hasil penjangkauan yang dilakukan sebuah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dibidang pengurangan dampak buruk narkoba suntik di wilayah itu, dibalik tembok tembok dan gerbang gerbang tinggi itu banyak dari mereka tak dapat lepas dari jeratan narkoba suntik dan sekali lagi tembok tembok kemunafikan dari sebuah sistem menghalangi masuknya intervensi perubahan.

Coba tengok sebuah wilayah di pusat pariwisata di Bali, setiap malamnya didepan sebuah gerai, ikon pencitraan semu dengan lambang lingkaran merah dan satu huruf ditengahnya belasan remaja berkumpul hingga larut ditemani berbotol botol bir berusaha lari dari kehidupan dan kemunafikan disekitar mereka yang tak mampu mereka lawan.

Sebait kata dari catatan Soe Hok Gie terngiang kembali “ kita, generasi kita adalah generasi yang ditugaskan untuk memberantas generasi tua yang mengacau. Generasi kitalah yang akan menjadi hakim bagi generasi tua yang korup………….kitalah generasi yang akan memakmurkan Indonesia”

Tetapi coba tengok apa yang terjadi, rasakan kegelisahan yang ada di pemuda Indonesia segala kebuntuan yang mereka coba lawan tapi tak mampu, kepalsuan yang ingin mereka sucikan, semangat yang menggebu yang akhirnya mati diaborsi oleh realita, generasi kita adalah generasi yang terpuruk, generasi yang lari dari kenyataan, generasi yang dijadikan tumbal dari pembangunan, coba tengok
kembali disekitar kita. Generasi tua enggan memberikan kesempatan pada yang lebih muda untuk bersuara dan berkarya. ]

Lebih baik membungkam suara suara perubahan, junjung tinggi status quo dan segala ketidak jelasan yang ada saat ini. Biarlah biar generasi muda, remaja kita, pemuda kita mabuk dalam hedonisme dan pencitraan semu yang tiap saat dan waktu dicekokkan dalam mulut dan kepala mereka lewat iklan, sinetron sinetron dan produk produk terkini, biarkan saja mereka dalam kegelapan dan kebutaan yang diciptakan oleh silaunya kehidupan dan kenyamanan hidup serta kenikmatan semu.

Tak perlu lagi saya berpanjang panjang menceritakan keterpurukan yang dialami pemuda Indonesia, karena mungkin kita termasuk diantara mereka yang terpuruk.

Teringat kembali sepotong cerita dari drama Rama dan Sinta ketika mereka mengarungi hutan raya dan bertemu raksasa Wirada yang kemudian merebut Sinta, Rama menangis menyesali penderitaan yang ditemui dan akan menyerah tetapi kemudian Lesmana mengingatkan bahwa ini adalah bagian dari sebuah perjalanan panjang dimana di akhir cerita nanti ada musuh yang lebih besar lagi yang harus dihadapi oleh Rama.

Pemuda Indonesia saat ini ada pada kondisi ketika Rama bertemu dengan Wirada, Pemuda Indonesia membutuhkan sosok Lesmana untuk mengajak mereka bangkit dan benar benar bangkit dari keterpurukan mental, menyadarkan mereka pada realita dan tantangan, melihat kembali pada kenyataan.

Pemuda Indonesia membutuhkan mereka yang dekat dengan kehidupan dan bersama merasai kehidupan dan perlu selalu diingat bahwa perubahan dan kelanggengan melekat dalam realitas, karena kelanggengan tanpa perubahan adalah sebuah perjalanan dari ketiadaan ke ketiadaan Rolling Eyes
READ MORE - Generasi Yang Tersingkirkan, Generasi Yang Terpuruk Dalam Sebuah Imagi Kebangkitan
| More

INDONESIA MENANGISS

Bumi seakan mengamuk pada dunia
Memuntahkan beberapa liter air dari perutnya
Bencana banjir dimana-mana
Bengawan solo pun tersapu olehnya

Tangis menggema di tanah air
Meramaikan dunia yang dilanda bencana
Yang tak kunjung reda olehnya
Seakan murka pada dunia

Kala bumi memuntahkan isinya
Semua tempat berteduh rata dengannya
Hingga semua raif karnanya
Nyawa pun tak lagi berharga

Kobaran api menjalar di tengah hutan
Menghanguskan seribu hutan
Hingga semua raif karnanya

Gunung-gunung seakan ukut sensasi
Memuntahkan magma dan asapnya
Menggelapkan mayapada
Menjadi momok Indonesia

Dan di udara….
Kecanggihan teknologi pun terkalahkan
Berjuta jiwa pun melayang
Entah kemana

Tangis…….
Kesedihan………
Akankah berakhir?

Bencana tanah airku
Melenyapkan berjuta harapan
Di akhir hayat manusia
Yang menjadi santapan lezat
Di makan paginya

Dan,……
Indonesiaku menangis
Tanah airku menangis
Karenanya.
READ MORE - INDONESIA MENANGISS
| More

kisah seorang anak pada ibunya



Los Felidas adalah nama sebuah jalan di ibu kota sebuah negara di Amerika Selatan, yang terletak di kawasan terkumuh diseluruh kota.

Ada sebuah kisah yang menyebabkan jalan itu begitu dikenang orang, dan itu dimulai dari kisah seorang pengemis wanita yang juga ibu seorang gadis kecil.

Tidak seorangpun yang tahu nama aslinya, tapi beberapa orang tahu sedikit masa lalunya, yaitu bahwa ia bukan penduduk asli disitu, melainkan dibawa oleh suaminya dari kampung halamannya.

Seperti kebanyakan kota besar di dunia ini, kehidupan masyarakat kota terlalu berat untuk mereka, dan belum setahun mereka di kota itu, mereka kehabisan seluruh uangnya, dan pada suatu pagi mereka sadar bahwa mereka tidak tahu dimana mereka tidur malam nanti dan tidak sepeserpun uang ada dikantong.

Padahal mereka sedang menggendong bayi mereka yang berumur 1 tahun. Dalam keadaan panik dan putus asa, mereka berjalan dari satu jalan ke jalan lainnya, dan akhirnya tiba di sebuah jalan sepi dimana puing-puing sebuah toko seperti memberi mereka sedikit tempat untuk berteduh.

Saat itu angin Desember bertiup kencang, membawa titik-titik air yang dingin. Ketika mereka beristirahat dibawah atap toko itu, sang suami berkata: "Saya harus meninggalkan kalian sekarang. Saya harus mendapatkan pekerjaan, apapun, kalau tidak malam nanti kita akan tidur disini."
Setelah mencium bayinya ia pergi. Dan ia tidak pernah kembali.

Tak seorangpun yang tahu pasti kemana pria itu pergi, tapi beberapa orang seperti melihatnya menumpang kapal yang menuju ke Afrika.
Selama beberapa hari berikutnya sang ibu yang malang terus menunggu kedatangan suami nya, dan bila malam tidur di emperan toko itu.

Pada hari ketiga, ketika mereka sudah kehabisan susu,orang-orang yang lewat mulai memberi mereka uang kecil, dan jadilah mereka pengemis di sana selama 6 bulan berikutnya.
Pada suatu hari, tergerak oleh semangat untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, ibu itu bangkit dan memutuskan untuk bekerja.

Masalahnya adalah di mana ia harus menitipkan anaknya, yang kini sudah hampir 2 tahun, dan tampak amat cantik jelita.
Tampaknya tidak ada jalan lain kecuali meninggalkan anak itu disitu dan berharap agar nasib tidak memperburuk keadaan mereka.
Suatu pagi ia berpesan pada anak gadisnya, agar ia tidak kemana-mana, tidak ikut siapapun yang mengajaknya pergi atau menawarkan gula-gula.

Pendek kata, gadis kecil itu tidak boleh berhubungan dengan siapapun selama ibunya tidak ditempat.

"Dalam beberapa hari mama akan mendapatkan cukup uang untuk menyewa kamar kecil yang berpintu, dan kita tidak lagi tidur dengan angin di rambut kita".
Gadis itu mematuhi pesan ibunya dengan penuh kesungguhan. Maka sang ibu mengatur kotak kardus dimana mereka tinggal selama 7 bulan agar tampak kosong, dan membaringkan anak nya dengan hati-hati di dalamnya.
Di sebelahnya ia meletakkan sepotong roti.
Kemudian, dengan mata basah ibu itu menuju kepabrik sepatu, di mana ia bekerja sebagai pemotong kulit.
Begitu lah kehidupan mereka selama beberapa hari, hingga di kantong sang Ibu kini terdapat cukup uang untuk menyewa sebuah kamar berpintu di daerah kumuh.
Dengan suka cita ia menuju ke penginapan orang-orang miskin itu, dan membayar uang muka sewa kamarnya. Tapi siang itu juga sepasang suami istri pengemis yang moralnya amat rendah menculik gadis cilik itu dengan paksa, dan membawanya sejauh 300 kilometer ke pusat kota.

Di situ mereka mendandani gadis cilik itu dengan baju baru, membedaki wajahnya, menyisir rambutnya dan membawanya ke sebuah rumah mewah
dipusat kota.
Di situ gadis cilik itu dijual. Pembelinya adalah pasangan suami istri dokter yang kaya, yang tidak pernah bisa punya anak sendiri walaupun mereka telah menikah selama 18 tahun.

Mereka memberi nama anak gadis itu Serrafona, dan mereka memanjakannya dengan amat sangat. Di tengah-tengah kemewahan istana itulah gadis kecil itu tumbuh dewasa. Ia belajar kebiasaan-kebiasaan orang terpelajar seperti merangkai bunga, menulis puisi dan bermain piano.Ia bergabung dengan kalangan-kalangan kelas atas, dan mengendarai Mercedes Benz kemanapun ia pergi.

Satu hal yang baru terjadi menyusul hal lainnya,dan bumi terus berputar tanpa kenal istirahat.

Pada umurnya yang ke-24, Serrafona dikenal sebagai anak gadis Gubernur yang amat jelita, yang pandai bermain piano, yang aktif di gereja, dan yang sedang menyelesaikan gelar dokternya. Ia adalah figur gadis yang menjadi impian tiap pemuda, tapi cintanya direbut oleh seorang dokter muda yang welas asih, yang bernama Geraldo.

Setahun setelah perkawinan mereka, ayahnya wafat, dan Serrafona beserta suaminya mewarisi beberapa perusahaan dan sebuah real-estate sebesar 14 hektar yang diisi dengan taman bunga dan istana yang paling megah di kota itu.

Menjelang hari ulang tahunnya yang ke-27, sesuatu terjadi yang merubah kehidupan wanita itu.

Pagi itu Serrafona sedang membersihkan kamar mendiang ayahnya yang sudah tidak pernah dipakai lagi, dan di laci meja kerja ayah nya ia melihat selembar foto seorang anak bayi yang digendong sepasang suami istri.
Selimut yang dipakai untuk menggendong bayi itu lusuh, dan bayi itu sendiri tampak tidak terurus, karena walaupun wajahnya dilapisi bedak tetapi rambutnya tetap kusam.
Sesuatu ditelinga kiri bayi itu membuat jantungnya berdegup kencang.
Ia mengambil kaca pembesar dan mengkonsentrasikan pandangannya pada telinga kiri itu. Kemudian ia membuka lemarinya sendiri, dan mengeluarkan sebuah kotak kayu mahoni.
Di dalam kotak yang berukiran indah itu dia menyimpan seluruh barang-barang pribadinya, dari kalung-kalung berlian hingga surat-surat pribadi.
Tapi diantara benda-benda mewah itu terdapat sesuatu terbungkus kapas kecil, sebentuk anting-anting melingkar yang amat sederhana, ringan dan bukan emas murni.

Ibunya almarhum memberinya benda itu sambil berpesan untuk tidak kehilangan benda itu. Ia sempat bertanya, kalau itu anting-anting, di mana satunya. Ibunya menjawab bahwa hanya itu yang ia punya. Serrafona menaruh anting-anting itu didekat foto.

Sekali lagi ia mengerahkan seluruh kemampuan melihatnya dan perlahan-lahan air matanya berlinang . Kini tak ada keragu-raguan lagi bahwa bayi itu adalah dirinya sendiri.
Tapi kedua pria wanita yang menggendongnya, yang tersenyum dibuat-buat, belum penah dilihatnya sama sekali.
Foto itu seolah membuka pintu lebar-lebar pada ruangan yang selama ini mengungkungi pertanyaan-pertanyaannya, misalnya:
kenapa bentuk wajahnya berbeda dengan wajah kedua orang tuanya, kenapa ia tidak menuruni golongan darah ayahnya.

Saat itulah, sepotong ingatan yang sudah seperempat abad terpendam, berkilat di benaknya, bayangan seorang wanita membelai kepalanya dan mendekapnya di dada. Di ruangan itu mendadak Serrafona merasakan betapa dinginnya sekelilingnya tetapi ia juga merasa betapa hangatnya
kasih sayang dan rasa aman yang dipancarkan dari dada wanita itu.

Ia seolah merasakan dan mendengar lewat dekapan itu bahwa daripada berpisah lebih baik mereka mati bersama.

Mata nya basah ketika ia keluar dari kamar dan menghampiri suaminya yang sedang membaca koran: "Geraldo, saya adalah anak seorang pengemis, dan mungkinkah ibu saya masih ada di jalan sekarang setelah 25 tahun?"

Itu adalah awal dari kegiatan baru mereka mencari masa laluSerrafonna. Foto hitam-putih yang kabur itu diperbanyak puluhan ribu lembar dan disebar ke seluruh jaringan kepolisian diseluruh negeri.

Sebagai anak satu-satunya dari bekas pejabat yang cukup berpengaruh di kota itu, Serrafonna mendapatkan dukungan dari seluruh kantor kearsipan, kantor surat kabar dan kantor catatan sipil.
Ia membentuk yayasan -yayasan untuk mendapatkan data dari seluruh panti-panti orang jompo dan badan-badansosial di seluruh negeri dan mencari data tentang seorang wanita.

Bulan demi bulan lewat, tapi tak ada perkembangan apapun dari usahanya. Mencari seorang wanita yang mengemis 25 tahun yang lalu di negeri dengan populasi 90 juta bukan sesuatu yang mudah.
Tapi Serrafona tidak punya pikiran untuk menyerah.
Dibantu suaminya yang begitu penuh pengertian, mereka terus menerus meningkatkan pencarian mereka. Kini, tiap kali bermobil, mereka sengaja memilih daerah-daerah kumuh, sekedar untuk lebih akrab dengan nasib baik.

Terkadang ia berharap agar ibunya sudah almarhum sehingga ia tidak terlalu menanggung dosa mengabaikannya selama seperempat abad.
Tetapi ia tahu, entah bagaimana, bahwa ibunya masih ada, dan sedang menantinya sekarang. Ia memberitahu suaminya keyakinan itu berkali-kali, dan suaminya mengangguk-angguk penuh pengertian.

Pagi, siang dan sore ia berdoa: "Tuhan, ijinkan saya untuk satu permintaan terbesar dalam hidup saya: temukan saya dengan ibu saya".

Tuhan mendengarkan doa itu. Suatu sore mereka menerimakabar bahwa ada seorang wanita yang mungkin bisa membantu mereka menemukan ibunya. Tanpa membuang waktu, mereka terbang ke tempat itu, sebuah rumah kumuh di daerah lampu merah, 600 km dari kota mereka.

Sekali melihat, mereka tahu bahwa wanita yang separoh buta itu, yang kini terbaring sekarat, adalah wanita di dalam foto.
Dengan suara putus-putus, wanita itu mengakui bahwa ia memang pernah mencuri seorang gadis kecil ditepi jalan, sekitar 25 tahun yang lalu.

Tidak banyak yang diingatnya, tapi diluar dugaan ia masih ingat kota dan bahkan potongan jalan dimana ia mengincar gadis kecil itu dan kemudian menculiknya. Serrafona memberi anak perempuan yang menjaga wanita itu sejumlah uang, dan malam itu juga mereka mengunjungi kota dimana Serrafonna diculik.

Mereka tinggal di sebuah hotel mewah dan mengerahkan orang-orang mereka untuk mencari nama jalan itu. Semalaman Serrafona tidak bisa tidur.
Untuk kesekian kalinya ia bertanya-tanya kenapa ia begitu yakin bahwa ibunya masih hidup sekarang, dan sedang menunggunya, dan ia tetap tidak tahu jawabannya.

Dua hari lewat tanpa kabar. Pada hari ketiga, pukul 18:00 senja, mereka menerima telepon dari salah seorang staff mereka. "Tuhan maha kasih, Nyonya, kalau memang Tuhan mengijinkan, kami mungkin telah menemukan ibu Nyonya. Hanya cepat sedikit, waktunya mungkin tidak banyak lagi."

Mobil mereka memasuki sebuah jalanan yang sepi, dipinggiran kota yang kumuh dan banyak angin. Rumah-rumah di sepanjang jalan itu tua-tua dan kusam. Satu, dua anak kecil tanpa baju bermain-main ditepi jalan.

Dari jalanan pertama, mobil berbelok lagi kejalanan yang lebih kecil, kemudian masih belok lagi kejalanan berikut nya yang lebih kecil lagi.
Semakin lama mereka masuk dalam lingkungan yang semakin menunjukkan kemiskinan. Tubuh Serrrafona gemetar, ia seolah bisa mendengar panggilan itu. "Lekas, Serrafonna, mama menunggumu, sayang".

Ia mulai berdoa "Tuhan, beri saya setahun untuk melayani mama. Saya akan melakukan apa saja".

Ketika mobil berbelok memasuki jalan yang lebih kecil, dan ia bisa membaui kemiskinan yang amat sangat, ia berdoa: "Tuhan beri saya sebulan saja".

Mobil belok lagi kejalanan yang lebih kecil, dan angin yang penuh derita bertiup, berebut masuk melewati celah jendela mobil yang terbuka. Ia mendengar lagi panggilan mamanya , dan ia mulai
menangis: "Tuhan, kalau sebulan terlalu banyak, cukup beri kami seminggu untuk saling memanjakan ".

Ketika mereka masuk belokan terakhir, tubuhnya menggigil begitu hebat sehingga Geraldo memeluknya erat-erat. Jalan itu bernama Los Felidas.
Panjangnya sekitar 180 meter dan hanya kekumuhan yang tampak dari sisi ke sisi, dari ujung keujung. Di tengah-tengah jalan itu, di depan puing-puing sebuah toko, tampak onggokan sampah dan kantong-kantong plastik, dan ditengah-tengahnya, terbaring seorang wanita tua dengan pakaian sehitam jelaga, tidak bergerak-gerak.

Mobil mereka berhenti diantara 4 mobil mewah lainnya dan 3 mobil polisi. Di belakang mereka sebuah ambulansberhenti, diikuti empat mobil rumah sakit lain.
Dari kanan kiri muncul pengemis- pengemis yang segera memenuhi tempat itu.

"Belum bergerak dari tadi." lapor salah seorang.
Pandangan Serrafona gelap tapi ia menguatkan dirinya untuk meraih kesadarannya dan turun.
Suaminya dengan sigap sudah meloncat keluar, memburu ibu mertuanya.
"Serrafona, kemari cepat! Ibumu masih hidup, tapi kau harus menguatkan hatimu ."

Serrafona memandang tembok dihadapann ya, dan ingat saat ia menyandarkan kepalanya ke situ. Ia memandang lantai di kaki nya dan ingat ketika ia belajar berjalan.
Ia membaui bau jalanan yang busuk, tapi mengingatkan nya pada masa kecilnya. Air matanya mengalir keluar ketika ia melihat suaminya menyuntikkan sesuatu ke tangan wanita yang terbaring itu dan memberinya isyarat untuk mendekat.

"Tuhan, ia meminta dengan seluruh jiwa raganya,beri kami sehari......Tuhan, biarlah saya membiarkan mama mendekap saya dan memberitahunya bahwa selama 25 tahun ini hidup saya amat bahagia....Jadi mama tidak menyia-nyia kan saya".

Ia berlutut dan meraih kepala wanita itu kedadanya.
Wanita tua itu perlahan membuka matanya dan memandang keliling, ke arah kerumunan orang-orang berbaju mewah dan perlente, ke arah mobil-mobil yang mengkilat dan ke arah wajah penuh air mata yang tampak seperti wajahnya sendiri ketika ia masih muda.

"Mama.. ..", ia mendengar suara itu, dan ia tahu bahwa apa yang ditunggunya tiap malam - antara waras dan tidak - dan tiap hari - antara sadar dan tidak - kini menjadi kenyataan.
Ia tersenyum, dan dengan seluruh kekuatann ya menarik lagi jiwanya yang akan lepas.

Perlahan ia membuka genggaman tangann ya, tampak sebentuk anting-anting yang sudah menghitam.
Serrafona mengangguk, dan tanpa perduli sekelilingnya ia berbaring di atas jalanan itu dan merebahkan kepalanya di dada mamanya.

"Mama, saya tinggal di istana dan makan enak tiap hari. Mama jangan pergi dulu. Apapun yang mama mau bisa kita lakukan bersama-sama.
Mama ingin makan, ingin tidur, ingin bertamasya, apapun bisa kita bicarakan. Mama jangan pergi dulu... Mama..."

Ketika telinganya menangkap detak jantung yang melemah, ia berdoa lagi kepada Tuhan: "Tuhan maha pengasih dan pemberi, Tuhan..... satu jam saja..

Sad Sad Sad Sad Sad Sad Sad Sad Sad Sad Sad Sad


READ MORE - kisah seorang anak pada ibunya
| More

alasan di balik kegagalan



Bila anda mencari alasan untuk sebuah kegagalan, anda bisa temukan berjuta-juta dengan mudahnya. Namun, alasan tetaplahalasan. Ia takkan mengubah kegagalan menjadi keberhasilan. Kerapkali, alasan serupa dengan pengingkaran. Semakin banyak menumpuk alasan, semakin besar pengingkaran pada diri sendiri. Ini menjauhkan anda dari keberhasilan; sekaligus melemahkan kekuatan diri sendiri. Berhentilah mencari suatu alasan untuk menutupi kegagalan. Mulailah bertindak untuk meraih keberhasilan.

Belajarlah dari penambang yang tekun mencari emas. Ditimbanya berliter-liter tanah keruh dari sungai. Ia saring lumpur dari pasir. Ia sisir pasir dari logam. Tak jemu ia lakukan hingga tampaklah butiran emas berkilauan. Begitulah semestinya anda
memperlakukan kegagalan. Kegagalan itu seperti pasir keruh yang menyembunyikan emas. Bila anda terus berusaha, tekun mencari perbaikan di sela-sela kerumitan, serta berani menyingkirkan alasan-alasan, maka anda akan menemukan cahaya kesempatan.
Hanya mencari alasan, sama saja dengan membuang pasir dan semua emas yang ada di dalamnya Sad Sad Sad Sad Sad Sad Sad Sad Sad Sad
READ MORE - alasan di balik kegagalan
| More

kemunafikan



Tidak begitu jelas bagiku mengapa aku menulis posting ini. Pokoknya tiba-tiba saja perasaanku mengatakan aku harus menulis posting ini. Tentang kemunafikan. Aku sendiri merasa kalau munafik itu sangat memuakkan. Tapi di sisi lain aku juga gak bisa mungkiri kalau di dalam sisi diriku yang lain terdapat kemunafikan yang entah besar atau kecil. Aku sendiri tak tahu?????
Saat kusadari kemunafikan itu merenggut segala perilaku dan pikiranku, disaat itulah aku mulai sadar kalau aku salah. Tapi semua terlambat. Seseorang telah pergi dariku gara2 kemunafikanku. Apa yang aku pikirkan hingga aku lupa terhadapnya. Sekarang aku menyesal.
Sekarang aku sedang mencoba membuat sebuah perbaikan dalam diriku. Meski aku tidak bisa membunuh kemunafikan ini, tapi akan selalu kuusahakan agar semuanya berjalan tanpa kehadiran dia. Aku tak ingin kehilangan lagi.
Untuk mengurangi rasa sedihku, aku memberanikan diri untuk bercerita kepada salah satu teman dekatku. Dia memberiku semangat yang jujur saja membuat aku sedikit lega. Dia bilang kalo dia sendiri juga pernah berbuat hampir sama. Yah gak beda jauhlah. Yang penting intinya sama.
Dari sini aku berkesimpulan kalo emang semua manusia sebenarnya memiliki sebuah kemunafikan yang gak akan bisa dibunuh begitu saja. Bahkan oleh orang terkuat sekalipun. Tapi yang bisa kulakukan saat ini, aku hanya bisa menyegel kuat dan menyembunyikannya dalam dunia luar. Kesimpulanku ini bertambah kuat, karena 2 hari yang lalu aku membaca buku yang sama sekali sebenarnya aku gak suka. Judulnya kalo gak salah, The Samurai Leader. Karangan Bill Diffenderffer, yang sudah diterjemahkan ke Bhs. Indonesia.

Disitu kubaca ada sebuah kisah kecil dari abad tujuh belas yang menceritakan seorang dari China yang sangat suka sekali dengan yang namanya naga. Yah hewan yang memang sudah jadi legenda ini, sangat membuatnya kagum.
Bahkan pakaian dan perabotannyapun didesain sesuai dengan motif atau bentuk dan gambar naga. Rasa kecintaannya ini membuat dewa naga memberikan perhatiannya. Hingga suatu hari, sang dewa naga muncul di hadapannya
Diceritakan kemudian ternyata pria tersebut lalu mati ketakutan. Dari sini tiba2 aku sedikit merasa kalau memang manusia itu munafik.
Tapi ya sudahlah, bagi yang membaca posting ini, kalo suatu hari kalian pernah merasa mengeluarkan munafik kalian. Gak usah takut, sedih, atau tenggelam dalam kemunafikan itu sendiri. Tapi bangkitlah dari semua itu dengan cara memperbaiki kemunafikan masa lalu demi masa depan.

Okay..... Razz Razz Razz Razz Razz Razz Razz Razz
READ MORE - kemunafikan
| More

bangsa keracunan


Jika udara bangsa ini telah keracunan
Jika kehidupan bangsa ini sudah tak beraturan
Kemanakah kita mesti menyelamatkan diri
Kemanakahkita mesti menyelamatkan keagungan ibu pertiwi

Bangsa yang beasar adalah bangsa yang beraturan
Bangsa yang agung adalah bangsa yang bermoral
Aturan hidup berbangsa adalah kebangsaan
Moral kebangsaan adalah kebangsaan

Jika udara bangsa ini telah keracunan
Mestikah kita mempersalahkan seseorang
Jika bangsa ini takberaturan
Mestikah kita berteriak-teriak tanpa aturan

Marilah kita kembali
Pada aturan-aturan yang sempat hilang
Marilah kita sadari
Moral-moral yang pernah diabaikan
Crying or Very Sad
Crying or Very Sad Crying or Very Sad Crying or Very Sad Crying or Very Sad Crying or Very Sad Crying or Very Sad Crying or Very Sad Crying or Very Sad Crying or Very Sad
READ MORE - bangsa keracunan
| More

kemiskinan di indonesia..kutukann dari yng kuasa atau ulaghh kita??

Sungguh sangat mudah bagi seorang pejabat untuk mengatakan, “ikhlas, sabar…” rakyat memang mesti ikhlas, harus sabar. Bagaimana dengan para pejabat?

Persilahkan seorang wakil rakyat yang mewakili rakyat berdiri bersama rakyat yang memilihnya – apakah ia mewakili kemiskinan, kemelaratan dan kekurangan juga? Lihat penampilan wakil rakyat dan lihatlah penampilan rakyat yang memilihnya?

Apa yang mesti di ikhlaskan, apa yang mesti ditanggapi dengan sabar?

Kemiskinan di Indonesia bukanlah kutukan Allah, sehingga rakyat mesti berdoa bersama setiap kali ada bencana, musiba, atau apa saja.

Kemiskinan di Indonesia disebabkan oleh ulah manusia sendiri. Kemiskinan di Indonesia disebabkan oleh mismanagement yang terjadi. Bangsa yang memiliki sumber alam yang berlimpah- masih harus menjadi jongos di negerinya sendiri- sungguh sangat ironis, tragis.

Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, lihat apa yang terjadi:

1. Banyak aset Negara sudah berpindah tangan menjadi milik Negara asing. Tidak hanya yang kurang menguntungkan, tetapi juga yang sangat menguntungkan - bahkan memiliki prospek yang luar biasa.

2. Telekomunikasi adalah bidang yang sangat prospektif – saat ini hampir seluruh sector dikuasi entah oleh Singapura, atau oleh Malaysia. Bahkan, pemain baru Saudi pun sudah ada. Begitu juga dengan sector perbankan.

3. Para pengusaha kita lebih suka jadi calo dan jual ijin – daripada mengelolah perusahaan.

4. Industri kita dihancurkan oleh para pengusaha dari luar, yang saat ini malah memasuki sector ritel.

5. Dari pakaian, bola lampu, hingga sayur-mayur pun diimpor.

6. Raksaksa Cina dibiarkan menghancurkan seluruh infrastruktur industri local dengan diperbolehkan mengekspor apa saja, termasuk sayur-mayur dengan harga dumping. Ini jelas-jelas dapat dikategorikan sebagai unfair trade.

7. Para politisi selama 2 tahun terakhir ini sudah memikirkan pemilu 2009. Kesejaterahan rakyat sudah tidak terpikir sama sekali.

8. Para pejabat yang jelas-jelas korup, perusahaan milik keluarganya tidak berjalan dengan baik sebelum mereka menjadi pejabat dan kemudian tiba-tiba berkat “lampu wasiat aladin jabatan” menjadi sehat – di biarkan tetap berada dalam kabinet. Padahal, ulahnya sudah jelas-jelas menyusahkan banyak orang.

9. Wakil rakyat lebih suka mengurusi dan membicarakan RUU yang tidak berguna, daripada memikirkan nasib Negara dan keutuhan wilayah yang sudah terancam oleh ulah bupati yang menggolkan perda-perda yang tidak sesuai dengan Pancasila.

Kenapa ini terjadi?

Korupsi, Kolusi, Nepotisme – semuanya terjadi karena satu alasan:

Kita sudah tidak lagi memiliki hubungan batin dengan Ibu Pertiwi

Maka kita pun membiarkan Bunda Pertiwi diperkosa berulangkali – di depan mata kepala kita sendiri. Perhiasannya dilucuti, harta bendanya dicuri. Kita berdiri diam.

Sebab itu, kita ingin memerangi Kemiskinan, maka mau-tak-mau mesti memulainya dengan menghubungkan kembali diri kita dengan Bunda Pertiwi:

1. Negara bukanlah Tanah-Air saja – tetapi adalah Ibu kita. Hubungan kita dengan negri ini mesti didasari oleh ikatan batin. Setiap anak bangsa mesti mencintai negeri ini sebagaimana ia mencintai ibu kandungnya sendiri. Bahkan lebih dari itu, karena Bunda Pertiwi adalah Bunda Agung yang memberi kehidupan kepada seluruh bangsa.

2. Sistem Pendidikan kita mesti diperbaiki, sehingga dapat menghasilkan anak-anak yang tahan banting dan tidak malas-malasan. Para pejabat yang berkuasa saat ini adalah hasil dari sistem pendidikan yang keliru yang lebih banyak memikirkan kulit luar agama, dari pada keagamaan. Adalah tidak cukup bila seseorang beribadah secara teratur, kepedulian dia terhadap sesama adalah tolak ukur keagamaannya.

3. Koperasi mesti dihidupkan kembali. Kita tidak membutuhkan corporations, tetapi co-operation untuk itu, instansi yang terkait harus menyelenggarakan kursus-kursus untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia kita.

4. Demokrasi memang tidak bisa dtawar lagi. Kendati demikian, Integrasi Negara mesti berada di atas segala agenda yang lain. Apa arti demokrasi, bila integarsi Negara terancam? Otak para teroris masih berkeliaran bebas, berkat siapapun jua, adalah bukti nyata akan ketidakberhasilan demokrasi. Demokrasi yang tidak bertanggung jawab adalah bencana bagi Negara.

5. Landasan Negara, Pembukaan UUD ’45 dan Motto Negara, Bhineka Tunggal Ika – Mesti dinyatakan FINAL. Dan tidak boleh di gugat-gugat lagi oleh siapapun jua. Sehingga, ketertiban dan keamanan Negara terjamin dan bisa menarik lebih banyak investor dari luar.

6. Kementrian yang sudah uzur dan tidak berguna, malah merepotkan, seperti Departemen Agama mesti dibubarkan. Urusan Haji ditangani oleh komisi dibawah Deplu. Ini akan menghemat anggaran Negara.

7. KTP kita dibebaskan dari beban Kolom Agama, sehingga tidak terjadi diskriminasi seperti yang masih terjadi saat ini.


sumber : http://www.friendster.com/group-discussion/index.php?t=msg&th=2673605&start=0&
READ MORE - kemiskinan di indonesia..kutukann dari yng kuasa atau ulaghh kita??
| More