Jagonya Bikin Nangis

Cabai yang selama ini kita kenal dengan sensasi pedasnya, ternyata punya tingkat kepedasan yang berbeda-beda dan bisa diukur, lho.

 

Yaitu dengan standar ukuran khusus bernama Scoville Heat Unit (SHU) yang ditemukan oleh ahli kimia asal Amerika bernama Wilbur Scoville pada tahun 1912. Ukuran ini juga dipakai untuk menentukan cabai mana yang pantas menyandang gelar cabai terpedas versi Guinness World Record. Ini dia jawaranya!

Bhut Jolokia
Cabai yang banyak tumbuh di India, Bangladesh, dan Srilanka ini, menyabet gelar cabai terpedas dari Guinness World Record tahun 2007, karena memiliki tingkat kepedasan sebesar 1.041.427 SHU. Sebagai perbandingan, nilai SHU Bhut Jolokia mencapai sepuluh kali lipat tingkat kepedasan cabai rawit yang “cuma” 50.000 - 100.000 SHU. Wow, satu cabai saja sudah bisa bikin mules, nih! Hehehe...

Bhut Jolokia sering dipakai sebagai bumbu masakan untuk menambah cita rasa pedas. Soalnya, satu biji cabai ini saja bisa menghasilkan sensasi pedas di lidah selama 30 menit! Wah, harus ekstra hati-hati nih saat memegangnya, karena bakalan perih banget kalau kena mata kita. Selain digunakan sebagai bahan makanan, cabai “panas” ini juga bermanfaat sebagai obat sakit perut. Kalau di India bagian timur laut, Bhut Jolokia bisa juga dipakai untuk mengamankan rumah, yaitu dengan melumurinya ke pagar dan sebagai bahan bom asap untuk mengusir gajah-gajah liar.

Red Savina
Cabai yang namanya terdengar cantik ini, sempat berjaya selama 12 tahun (1994-2006) di Guinness World Record sebelum akhirnya dikalahkan oleh Bhut Jolokia. Di Guyana, negeri asalnya, Red Savina dikenal dengan nama Dominican Devil's Tongue Pepper. Dan, dengan tingkat kepedasan sekitar 577.000 SHU, cabai ini jadi salah satu favorit para penggila cabai karena sensasi pedasnya yang tahan lama di lidah.

Untuk mendapatkan kesempurnaan rasanya, Red Savina kemudian dibudidayakan oleh Frank Garcia dari GNS Spices di Amerika Serikat. Cabai ini juga dilindungi oleh Plant Variety Protection Act karena keunikan rasanya. Kita bisa menikmati Red Savina dalam kondisi segar maupun kering. Tapi syaratnya, kita mesti hati-hati nih saat mengolahnya, karena kandungan alkaloid dalam cabai ini bisa melukai kulit kita. Jadi untuk amannya, mendingan pakai sarung tangan dulu sebelum menyentuh “si merah” ini.