Banyak yang bilang, cinta itu buta. Sudah banyak juga karya literatur ataupun layar lebar yang mengangkat tema ini. Tapi, apa benar memang cinta itu buta? Biasanya seseorang disebut cinta buta karena begitu mencintai seseorang tapi tidak bisa memiliki seutuhnya. Jadi dia menerima membutakan dirinya terhadap apa saja perlakuan orang itu, yang penting dia ‘merasa’ memilikinya.
Lalu, apa efek yang ditimbulkan oleh cinta buta? Atas nama cinta, seseorang merasa berhak melakukan tindakan kekerasan dan merasa ketergantungan terhadap orang yang dicintainya. Secara tidak sengaja, semua ini justru menghancurkan perasaan pasangannya. Tapi karena dibutakan oleh cinta, ia merasa semua yang dilakukannya tidak salah. Menyedihkan, bukan? Saat ia ‘menutup mata’nya untuk cinta, sebenernya ia tidak lagi merasakan cinta. Tapi ketakutan. Takut menemukan kebenaran. Takut tidak bisa melakukan apa-apa saat kebenaran muncul. Takut ditinggalkan sendirian. Takut menerima kenyataan bahwa dirinya bermasalah. Pada saat rasa takut muncul, perasaan cinta tidak bisa hadir, karena keduanya tidak bisa berjalan berbarengan. Sebab cinta adalah satu cara untuk mengatasi rasa takut.
Cinta tidak seharusnya buta, tapi harus bisa melihat dengan jelas. Saat cinta bisa melihat, kita bisa mencintai dengan cara yang bijaksana. Kita tau apa dan siapa yang sedang kita cintai dan apa yang menanti di ujung sana.
Jadi, cinta buta itu hanya mitos saja. Cinta yang sesungguhnya adalah cinta yang bisa benar-benar kita rasakan, lakukan dengan sadar, dan tentunya membawa perubahan nyata yang positif dalam hidup kita.
0 komentar:
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63
Posting Komentar