menanggapi mitos kiamat 2012

 

Isu tentang hancurnya peradaban dunia tahun 2012 diperkirakan memang betul akan terjadi 

antara tahun 2012 – 2015. 

Eits, jangan ketakutan dulu! Let’s see more clearly about this fact. 

Kepala Bagian Humas LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional), 

Elly Kuntjahyowati, memperkirakan bahwa badai matahari (flare) atau aktivitas puncak matahari ini akan terjadi pada tahun 2012 – 2015. 

Pada puncak siklusnya, aktivitas matahari akan tinggi dan terjadilah yang dinamakan badai matahari.

Flare tersebut merupakan salah satu aktivitas matahari selain 

medan magnet, bintik matahari, lontaran massa korona, angin surya, dan partikel energetik. 

Semua ledakan itu sangat mungkin untuk sampai ke bumi.

Nah, flare ini TERNYATA nggak serta-merta langsung membuat dunia hancur. 

Banyak masyarakat yang menghubungkan antara aktivitas badai matahari ini dengan dengan isu 

kiamat 2012 dari ramalan Suku Maya. 

Ternyata, 

hasil pengamatan LAPAN bilang bahwa badai matahari TIDAK akan langsung menghancurkan peradaban dunia.

Menurut LAPAN, 

efek badai tersebut yang paling utama berdampak pada teknologi tinggi seperti satelit dan komunikasi radio. Satelit dapat kehilangan kendali dan komunikasi radio akan terputus. 

Selain itu, aktivitas matahari juga berefek pada perubahan iklim. 

Ketika aktivitas matahari meningkat, maka matahari akan memanas. 

Akibatnya, suhu bumi meningkat dan iklim akan berubah. 

Partikel-partikel matahari yang menembus lapisan atmosfer bumi akan ngaruh banget sama cuaca dan iklim. Dampak ekstremnya adalah bisa menyebabkan kemarau berkepanjangan. Dari fakta-fakta ini, semuanya masih dikaji oleh para peneliti. 

LAPAN pun mensosialisasikan dampak aktivitas matahari ini pada masyarakat melalui acara bertajuk “Sosialisasi Fenomena Cuaca Antariksa 2012 – 2015” 

di Gedung Pascasarjana Universitas Udayana, Bali pada 9 Maret 2010.