Bahaya Pencuri Petir

Sabtu, 20 Maret 2010

Gadis Ngobrol
Mencuri memang tindakan berbahaya, bahkan mencuri perhatian sekalipun. Kudu hati-hati, nih!

Tak ada yang lebih penting daripada tampil stunning saat merayakan sweet seventeen. Dandan cantik, gaun indah dan senyum manis sudah siap dipamerkan. Apalagi hari itu gebetan juga janji mau datang. Makin semangat deh! Pesta belum dimulai, lilin juga belum ditiup, tapi semua orang kok malah heboh memperhatikan tamu yang baru datang. Eh, bukankah itu sobat akrab kita? Kok dia dandan dan gayanya lebih keren sih? Kok dia bertingkah seolah-olah dialah bintang hari ini sih?

Pencurian perhatian di momen penting seperti contoh di atas mungkin pernah kita alami. Contoh kecil lainnya adalah saat kita ingin curhat ke sobat karena putus cinta, eehh, sobat malah berbalik menceritakan kisah putus cintanya yang lebih tragis. Akibatnya, simpati yang harusnya kita dapatkan malah diambil sobat. Nah, tindakan sobat tersebut punya istilah keren yaitu “stealing the thunder”. Sekarang tahan emosi kita, dan baca informasi berikut ini biar paham cara untuk mengatasinya.

Maling Terselubung
Kita semua tahu bahwa mencuri termasuk tindak kriminal. Tapi, stealing thunder bukan sekadar mencuri. Menurut Winarini, Phd psikolog dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, tindakan ini menyangkut masalah kepribadian, “Para pencuri 'petir' itu biasanya selalu ingin jadi pusat perhatian, karena mungkin kurang sesuatu dari kehidupan pribadinya.” Hal ini wajar terjadi karena setiap orang berusaha mendapatkan keseimbangan hidup. Ketika ada yang nggak seimbang, otomatis kita bakal berusaha memenuhinya. Sayangnya, kadang usaha kita suka berlebihan.

Nah, pada remaja seusia kita, kecenderungan itu memang lebih besar. Winarini menjelaskan bahwa kita punya imaginary audience. Alias, kita concern banget sama kondisi diri sendiri sehingga mempengaruhi kejiwaan. Contohnya, saat kita punya jerawat kecil saja, berasa deh semua orang memperhatikan kita. Atau sebaliknya, kita sedih banget ketika nggak ada yang memuji potongan rambut kita yang baru. Akibat terlalu concern, kadar egois kita makin besar deh. Kita jadi mementingkan penampilan dan keuntungan diri sendiri. Maka ketika ada orang yang 'lebih', langsung deh buru-buru kita sabotase perhatian tersebut biar jadi milik kita. Waduh, kok jadi jahat ya?

Jangan Mau Kalah, dong!
Seperti halnya saat kehilangan barang, kita juga bisa berjuang untuk mengambil kembali petir kita. Kalau keseringan kehilangan momen spesial gara-gara dicuri orang lain, bisa saja kita merasa nggak ada yang sayang sama kita. Belum lagi kalau kebawa pikiran atau lebih buruk, kita jadi minder. Jadi selama bisa dicegah, mari kita lakukan!
* Jangan terpancing emosi. Ingat, yang dilihat orang adalah kesan. Kalau kita menunjukkan reaksi kesal sama sikap sobat tersebut, kita malah terkesan iri pada si pencuri itu.
* Curi balik dengan cara yang keren. Penampilan sobat boleh saja cantik banget saat ultah kita. Tapi, kita bisa kok lebih menonjol dengan jadi host yang baik. Kalau kita humble dengan semua tamu dan menghargai sungguh-sungguh kehadiran mereka, pasti kesan baik akan melekat di benak para tamu.
* Tegur sobat secara baik-baik setelah momen tersebut berlalu. Coba bilang sama sobat bahwa semua orang punya giliran untuk diperhatikan. Terutama karena kita berteman, seharusnya dia paling mengerti kita.

| More

0 komentar:

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63
:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar