Demam Shoulder Pad

Shoulder Pad alias bantalan bahu mengalami kejayaannya di tahun 80’an. Di era tersebut, siluet bahu tegap dan lebar adalah salah satu bentuk power dressing yang menunjukkan kekuatan seseorang di dunia korporat seiring munculnya kaum yuppie (young urban professional).

Nggak heran banyak kemunculan blazer dan setelan jas ber-padding, termasuk di film serial Dynasty yang menginspirasi mode tahun 80-an. Bentuk dan penggunaan shoulder pad pun berevolusi seiring zaman. Di kemeja, di tunik, di dress edgy untuk ke pesta...di mana-mana! Antara lain, di koleksi Fall/Winter 2009 dan Spring / Summer 2010-nya  Balmain. Berbagai item fashion ber-padding tampil keren melengkapi koleksi ini dan langsung jadi favorit para seleb termasuk Rihanna.

Kalau pengin mencobanya, pilih atasan dengan model shoulder pad yang bentuk dan ukurannya proporsional dengan tubuhmu supaya “aman” dipakai sehari-hari. Atau pilih yang bahannya katun atau bahkan kaus supaya lebih relaks. Untuk warna, pilih warna-warna netral seperti hitam dan putih atau warna-warna girlie seperti ungu pucat untuk mengurangi kesan tegas shoulder pad yang berlebihan.  Untuk bawahannya, pilih yang simple supaya perhatian cukup terfokus ke bahumu saja. Keren, deh!

Biar makin pede, boleh juga ikuti do’s and dont’s di bawah ini:

Do’s

• Pakai shoulder pad untuk tampilan military style. Kesan tegasnya jadi terasa sesuai dengan tema.

• Pakai cropped jacket yang ber-shoulder pad tipis untuk melapisi t-shirt simple favorit dan celana jeans andalan kamu. So 80’s, so cool!

Dont’s

• Pakai shoulder pad yang bentuknya terlalu aneh atau ajaib –apalagi kalau cuma untuk acara sehari-hari seperti jalan ke mal. Patokan aneh atau ajaibnya, ingat saja film “Star Trek”

• Pakai shoulder pad dengan oversized blouse, karena bakal bikin kamu kelihatan “tenggelam”

• Pakai shoulder pad yang terlalu besar... bisa-bisa kamu diledekin bawa bantal di atas bahu. Nggak lucu, dong!