aku kotor

Jumat, 01 Januari 2010
Tuhan, seringkali kusebutkan namaMu di setiap kali aku merasa gelisah. Dalam kehidupanku, namaMu seperti menjadi suatu pegangan, nama yang tidak akan pernah lepas dari ingatanku. Setiap kali aku merindukanMu, aku hanya merasakan diriku yang kotor dan hina dan tidak layak bahkan untuk menyebutkan namaMu.

Setiap hari tidak sedikit keresahan dalam hatiku mengingatkan aku kepadaMu. Setiap titik kesalahan dan dosaku tidak pernah terlepas dari pandanganMu. Tidak mungkin aku berlari dan bersembunyi menutupi setiap noda dosa dalam hidupku. Engkau mengenal aku jauh lebih dalam di bandingkan orang lain, bahkan jauh lebih dalam dari diriku sendiri.

Aku sadari kehidupanku seperti apa, aku sadari setiap kekecewaan yang aku perbuat di hadapanMu. Aku ingin menghapus setiap dosaku, tetapi rasanya itu semua tidak mungkin jika bukan Engkau sendiri yang menghapusnya.

Tuhan, aku mengangkat kedua tanganku, berharap Engkau akan mengangkat semua dosa dan kesalahanku. Airmataku dan kepedihan dalam hatiku, tidak mungkin kubagikan kepada yang lain selain Engkau. Engkau yang paling mengerti dan mengenalku. Aku tidak mungkin dapat menjalani hidup ini jika bukan karena Engkau.

Tuhan, kalau mau dikatakan, aku memang merasa sangat tergantung sekali kepadaMu. Dalam setiap titik kehidupanku, aku berharap Engkau ada disampingku, mendampingiku. Setiap kali aku akan berbuat kesalahan, aku berharap Engkau akan mencegahnya, apalagi jika aku akan berbuat dosa.

Tuhan, aku pun menyadari, seringkali aku memaksaMu untuk melakukan apa yang ku mau. Aku tahu tidak mungkin aku dapat memaksaMu, semuanya berada di dalam kehendakMu. Tuhan, aku sangat berharap sekali kepadaMu, sekalipun aku tahu aku sangat tidak layak dan sangat kotor di hadapanMu.
Tuhan, memang banyak yang berkata, bahkan ini perkataan dari para hamba Tuhan bahwa Engkau sangat mengasihi setiap manusia, dan akan mengampuni dosa manusia jika ia sungguh-sungguh bertobat. Ketika seseorang mengaku sangat kotor pun, Engkau masih mau menerimanya.

Tapi Tuhan, kekotoran dalam diriku begitu kotor dari kekotoran manusia yang ada di dunia ini. Aku sungguh kotor dan aku tidak layak dihadapanMu. Rasanya tidak mungkin aku dapat mengangkat kepalaku untuk memandang wajahMu. Dengan cara apapun aku membersihkan diriku aku begitu kotor dan masih banyak kotoran-kotoran yang melekat.
Bahkan saat ini ketika aku tahu Engkau sedang memandangku dari jarak yang begitu dekat denganku, tubuhku hanya diisi dengan kotoran yang sangat tidak berharga. Aku ingin sekali melepaskan diri dari semua ini, tetapi aku sendiri tidak tahu bagaimana caranya.

Tuhan, keindahan yang kurasakan saat Engkau membelaiku, memang terasa begitu indah dan damai. Bahkan airmatakupun bisa mengalir dalam kehangatan. Aku merasa begitu terpesona oleh setiap keangunganMu. Memang adalah hal yang sangat membahagiakan dan memberikan suka cita mengetahui kehadiranMu di sisiku. Engkau hadir dan Engkau memang hadir dalam setiap peristiwa dalam hidupku. Dalam setiap airmataku aku tahu Engkau hadir.

Tuhan, aku tidak tahu berapa banyak lagi yang harus aku pinta dariMu. Saat ini Tuhan, ketika aku sendiri menangisi setiap kehidupanku aku pun berharap kepadaMu. Aku ingin sekali memelukMu atau setidaknya berlutut dihadapanMu. Aku tidak mengerti mengapa setiap kehidupanku harus selalu di isi dengan airmata, rasa takut, gelisah, dan rasa kecewa terhadap dunia ini.

Tuhan, aku menangis mengetahui siapa diriku. Aku menangis mengingat setiap langkah hidupku. Aku menangis bahkan untuk hari-hari di depanku yang belum kulalui. Apakah yang sebenarnya terjadi pada diriku, apakah sebenarnya yang Engkau inginkan dariku. Sungguh Tuhan, aku tidak tahu untuk apa aku diciptakan, mengisi salah satu celah kecil di atas dunia ini.

Tuhan, bahkan rasa kecewakupun terhadap Engkau, seringkali menghiasi setiap jalan kehidupanku di masalaluku. Aku begitu marah bahkan membenciMu, membenciMu karena kehidupanku. Aku tidak tahu, jika harus di hitung berapa kali aku marah dan membenciMu, mungkin beribu-ribu bahkan berjuta-juta lembaran kertas akan terisi.
Engkau tahu Tuhan, dalam setiap dosaku, kekecewaanku, kegelisahanku dan ketakutanku, aku tidak akan pernah dapat lari dariMu. Lihatlah hatiku yang seperti ini, terasa tidak berguna dalam kehidupan ini, aku semakin terpuruk di dalam dosa terhadap Engkau.

Tuhan, apa yang aku pinta dariMu tidak semuanya Kau berikan, namun aku tetap belum tahu apa tujuan dari semua ini. Semuanya seperti ….. entahlah, kata-kata apa yang harus aku gunakan. Tuhan, aku ingin sekali dapat berlutut di hadapanMu, mengakui semua dosaku, berharap dan memohon pengampunan dariMu.

Tuhan, aku ketakutan dan begitu ketakutan dalam hidupku saat ini. Aku merasa sendirian dan seolah Engkau membiarkan aku berjalan seorang diri. Begitu banyak kepedihan yang mengganggu dalam kehidupanku setipa hari. Tuhan, semuanya sulit kuungkapkan dengan kata-kata, namun Engkau mengerti isi hatiku.

Tuhan, kepedihanku kian hari kian besar, aku takut dan bingung dengan apa yang harus aku lakukan. Ketika aku berharap kembali kepadaMu, aku sendiri tidak yakin Engkau akan menerimaku. Engkau adalah yang Maha Kuasa, Engkau adalah yang berkehendak. Aku tahu itu semua, aku tidak bisa menentukan jalan kehidupanku dan aku sama sekali tidak berhak untuk mengaturMu. Engkaulah yang menetapkan setiap jalan kehidupanku, sekalipun Engkau masih memberikan pilihan padaku.

Aku bebas memilih namun aku masih terikat denganMu. Semuanya itu memang sungguh indah dan sangat membuat aku kagum kepadaMu. Tuhan, aku ingin mengakui setiap dosa dan kesalahanku di hadapanMu, namun aku tidak mengerti bagaimana caranya. Biarlah lembaran ini di tutup tetap masih dengan harapan Engkau mengasihiku, mengampuniku, mengubah kehidupanku menjadi tertuju padaMu, seperti keindahan dan sukacita yang pernah Kau berikan dan aku rasakan begitu indah meskipun hanya sesaat.

Tuhan biarlah saat ini aku masih mencari setiap titik berkat yang Kau sisipkan di balik airmataku. Biarlah aku menghitung semuanya sebagai satu titik keindahan oleh kebesaranMu. Biarlah ku genggam setiap anugerah yang Engkau berikan kepadaku. Biarlah dengan airmata ini aku masih dapat tersenyum dan menyatakan kebesaranMu di hadapan setiap manusia.
| More

2 komentar:

Hujan Merah mengatakan...

saudari...kasih sayang Tuhan....TIDAK PNH JAUH..MUNGKIN AKU BUKAN YANG LAYAK UNTUK MENASIHATI..PERCAYALAH...tUHAN ITU MAHA ADIL DAN PEMURAH...DEKATKANLAH DIRI DI SAAT rAMADAHAN MENGHAMPIRI......

Anonim mengatakan...

kagum aku akan segala ungkapanmu, salam

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63
:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar