Hati-Hati Saat Menggunakan Hand Gesture

Dalam berkomunikasi, kadang kita suka ‘menyingkat bicara’ dengan menggunakan bahasa tubuh, seperti gerakan bahu, lirikan mata, atau isyarat dengan tangan (hand gesture)

Meskipun isyarat tangan ini hampir sama ‘wujudnya’ di berbagai belahan dunia, tapi ternyata artinya bisa berbeda, lho. Makanya, sebelum menggunakan isyarat-isyarat di bawah ini, cek dulu kondisi negara di mana kita berada ya…

V-Sign
Perhatikan arah telapak tangan saat menggunakan hand gesture ini di negara Inggris dan Australia. Soalnya, di sana, membuat huruf V dengan telapak tangan yang menghadap ke dalam (ke arah badan) justru punya arti yang kasar dan offensive. Presiden George HW Bush pernah salah mengarahkan V sign ini saat sedang berkunjung ke Australia tahun 1992, lho. Oops!

A-OK Sign
Di Jepang, para pelaku bisnis mengindari gerakan ini karena mengisyaratkan uang. Di Perancis, hand gesture ini menyampaikan arti “nol” atau “tidak bernilai/tidak berarti”. Sementara di Jerman dan Brazil, gerakan ini merupakan gerakan yang kasar, vulgar dan menyimbolkan homoseksual.

Two Thumbs Up
Di Amerika Serikat, lambang yang dibentuk dengan mengangkat dua ibu jari ini melambangkan “good”. Tapi di beberapa negara Islam, seperti Bangladesh, lambang ini dianggap tidak sopan.

Horn Sign
Di beberapa negara lambang ini biasa dipakai oleh para penggemar musik heavy metal saat menonton band favoritnya pentas. Tapi ternyata di Italia horn sign ini identik dengan pengusiran roh jahat.  Presiden Italia, Giovanni Leone, pernah mendapat kritikan pedas gara-gara menggunakan hand gesture ini, saat dia sedang mengunjungi daerah Napoli yang terkena wabah kolera. Saat sedang bersalaman dengan salah satu penderita kolera, Sang Presiden tertangkap basah menggunakan simbol ini dengan tangannya yang lain. Hal ini membuat para pasien merasa tersinggung, karena seolah-olah presiden takut tertular kolera gara-gara bersalaman dengan mereka.