Kali ini, CUKUP!

Hhh… apa mau dikata.... Sekeras apapun kita berusaha, orang-orang yang mem-bully kita itu, sepertinya nggak berhenti buat mengincar dan selalu cari gara-gara dengan kita. Padahal kita sudah menghindar, sudah mengalah, selalu tersenyum ramah ke mereka, nggak pernah bersikap berlebihan dan sopan kalau di depan mereka, termasuk di depan senior lainnya. Tapi kenapa sepertinya orang-orang yang mem-bully kita itu nggak pernah puas? Apa yang harus kita lakukan?
Hadapi dengan berani. Jangan takut, apalagi menangis saat kita di-bully. Buat beberapa orang, mungkin ini adalah hal yang sulit. Tapi harus dicoba, biar para pem-bully nggak semakin senang menindas kita. Kalau baru dipelototin senior saja kita sudah menangis, pasti mereka bakal makin sering melototin kita.
Lawan. Tentunya bukan dengan kekerasan. Sekadar menolak tuduhan mereka pun, sudah termasuk perlawanan. Para pem-bully biasanya nggak mengira akan mendapat perlawan. Hal ini bisa bikin mereka berpikir dua kali buat menggencet kita. Apalagi kalau kita bisa ngasih argument atau penjelasan dengan tegas tanpa emosi.
Mereka akan tahu kalau kita bukan cewek bodoh yang gampang terintimidasi
Speak Up. Jangan takut untuk mengatakan pada pihak yang berwenang atas penggencetan yang kita dapatkan. Biarkan para peneror itu mendapat balasan atas kesemena-menaan mereka.Hal ini sekaligus juga bisa bikin para pembully yang lain, mikir dua kali kalau mau ‘ngerjain’ adik kelas mereka