Siapa bilang kalau kemampuan bernegosiasi hanya dimiliki pebisnis, politikus atau pengacara saja. Kita juga bisa belajar dari sekarang, kok. Dimulai dengan bernegosiasi dengan ortu dulu tentang peraturan atau hukuman yang akan mereka berikan. Kita juga boleh mengajukan naik banding, lho kalau hukuman dari ortu dirasa terlalu berat.
Tahapan belajar bernegosiasi:
- Berani Ungkapkan Perasaan. Pertama-tama kita harus berani dulu untuk jujur sama ortu. Ini adalah langkah pertama negosiasi, yaitu mengatakan keberatan kita atas keputusan mereka. Meskipun ini bentuknya protes, tapi tetap dilakukan dengan cara halus dan sopan, ya. Sertakan juga alasan kenapa kita keberatan.
- Dengarkan Pendapat Mereka. Setelah selesai mengutarakan perasaan, kita dengarkan pendapat dan alasan mereka mengeluarkan keputusan itu. Karena pastinya peraturan bahkan hukuman yang mereka keluarkan itu, adalah untuk kebaikan kita.
- Berikan Ide atau Tawaran menarik. Jangan hanya memprotes saja, kita juga harus bisa memberikan gagasan agar kedua belah pihak bisa terpuaskan. Misalnya, kita dilarang ortu keluar malam karena masih di bawah umur. Kita coba tawarkan ide mengajak kakak atau sepupu kita untuk menemani kita keluar sehingga ada yang mengawasi.
- Kompromi. Namanya juga bernegosiasi, jadi pasti ada prosesnya. Nggak mungkin protes atau ide kita diterima begitu saja. Harus sabar dan berkompromi dengan ortu, agar bisa menemukan titik tengah atau keputusan yang tepat.
- Berdamai. Setelah negosiasi selesai, kita harus terima hasilnya. Meskipun mungkin kita nggak puas, tapi tetap harus sportif dan nggak boleh ngambek. Sudahi negosiasi ini dengan damai dan katakan pada ortu kalau kita senang bisa berdiskusi dengan mereka.
0 komentar:
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63
Posting Komentar