Waspadalah jika di sekitar kita sudah semakin sedikit keberadaan beberapa hewan dan tumbuhan ini. Karena tandanya polusi di lingkungan sudah parah dan melenyapkan mereka!
Wangi Bunga-bungaan
Katanya, bunga memiliki harum yang semerbak. Tapi, kadang ditemukan jenis bunga-bungaan yang umumnya harum, nggak tercium baunya. Kenapa, ya? Ternyata hal ini bisa disebabkan oleh polusi udara, khususnya emisi kendaraan bermotor. Wangi dari zat aromatik bunga yang dilepas ke udara sebagian besar langsung lenyap akibat terserap ozon dan senyawa Nitrat dari emisi tersebut. Semakin tinggi polusinya, wangi bunga pun makin berkurang, bahkan nyaris hilang sama sekali. Jadi, jika menemukan bunga yang tidak wangi lagi, artinya tingkat polusi udara pada daerah itu tinggi!
Populasi Lebah
Lebah bisa juga menjadi tanda-tanda adanya polusi, khususnya polusi udara. Jika terdapat sangat sedikit, atau bahkan tak ada lebah di suatu tempat, maka kemungkinan besar tempat tersebut tercemar polusi. Menurut penelitian di University of Virginia, Amerika Serikat, hal Ini masih terkait dengan hilangnya wangi bunga-bungaan. Karena wangi bunga nggak tercium, lebah pun kehilangan sinyal untuk mencapai tanaman. Padahal, itu merupakan sumber makanan utama mereka. Akhirnya, populasi lebah di tempat tersebut pun perlahan berkurang hingga lenyap.
Rusaknya Terumbu Karang
Salah satu cara mendeteksi suatu perairan tercemar adalah melalui terumbu karang yang dimilikinya. Limbah, sampah, dan bahan bakar transportasi laut (kapal) menghasilkan nitrogen dan zat polutan lain yang mencemarkan laut. Berbagai zat berbahaya tersebut dapat menghancurkan terumbu karang. Selain itu, polusi air juga bisa mengubah rumput laut jadi beracun. Rumput beracun tersebut akan menempeli terumbu karang, lalu merusaknya. Maka, dapat disimpulkan bahwa di perairan yang terumbu karangnya rusak atau bahkan hancur terdapat polusi air yang cukup parah.
Irit Lumut
Kita juga dapat mencari tahu adanya polusi udara dengan mengamati lumut. Mudah saja, tinggal perhatikan banyaknya jumlah lumut yang menempel pada batang pohon. Sebab, lumut akan sangat produktif di udara yang baik, namun sebaliknya akan menghilang jika udaranya berpolusi. Jadi, banyaknya lumut yang “menghiasi” batang pohon menjadi indikasi kalau udara masih oke. Di sisi lain, jika pepohonan “sepi” dari lumut, kemungkinan besar udara di tempat tersebut telah tercemar.
(Tisam)
Wangi Bunga-bungaan
Katanya, bunga memiliki harum yang semerbak. Tapi, kadang ditemukan jenis bunga-bungaan yang umumnya harum, nggak tercium baunya. Kenapa, ya? Ternyata hal ini bisa disebabkan oleh polusi udara, khususnya emisi kendaraan bermotor. Wangi dari zat aromatik bunga yang dilepas ke udara sebagian besar langsung lenyap akibat terserap ozon dan senyawa Nitrat dari emisi tersebut. Semakin tinggi polusinya, wangi bunga pun makin berkurang, bahkan nyaris hilang sama sekali. Jadi, jika menemukan bunga yang tidak wangi lagi, artinya tingkat polusi udara pada daerah itu tinggi!
Populasi Lebah
Lebah bisa juga menjadi tanda-tanda adanya polusi, khususnya polusi udara. Jika terdapat sangat sedikit, atau bahkan tak ada lebah di suatu tempat, maka kemungkinan besar tempat tersebut tercemar polusi. Menurut penelitian di University of Virginia, Amerika Serikat, hal Ini masih terkait dengan hilangnya wangi bunga-bungaan. Karena wangi bunga nggak tercium, lebah pun kehilangan sinyal untuk mencapai tanaman. Padahal, itu merupakan sumber makanan utama mereka. Akhirnya, populasi lebah di tempat tersebut pun perlahan berkurang hingga lenyap.
Rusaknya Terumbu Karang
Salah satu cara mendeteksi suatu perairan tercemar adalah melalui terumbu karang yang dimilikinya. Limbah, sampah, dan bahan bakar transportasi laut (kapal) menghasilkan nitrogen dan zat polutan lain yang mencemarkan laut. Berbagai zat berbahaya tersebut dapat menghancurkan terumbu karang. Selain itu, polusi air juga bisa mengubah rumput laut jadi beracun. Rumput beracun tersebut akan menempeli terumbu karang, lalu merusaknya. Maka, dapat disimpulkan bahwa di perairan yang terumbu karangnya rusak atau bahkan hancur terdapat polusi air yang cukup parah.
Irit Lumut
Kita juga dapat mencari tahu adanya polusi udara dengan mengamati lumut. Mudah saja, tinggal perhatikan banyaknya jumlah lumut yang menempel pada batang pohon. Sebab, lumut akan sangat produktif di udara yang baik, namun sebaliknya akan menghilang jika udaranya berpolusi. Jadi, banyaknya lumut yang “menghiasi” batang pohon menjadi indikasi kalau udara masih oke. Di sisi lain, jika pepohonan “sepi” dari lumut, kemungkinan besar udara di tempat tersebut telah tercemar.
(Tisam)
0 komentar:
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63
Posting Komentar