Kertas Cerita Anakku…

 

Cerita ini adalah adalah sebuah tulisan terakhir anakku, sebelum dia meninggalkan ku untuk selamanya….

“Hampir 20 tahun sudah dia menjadi ibu ku, aku sayang kepadanya seperti layaknya dia ibu kandung ku, dia telah berjasa kepada ku, walau dia tidak melahirkanku..dia telah membesarkanku dan selalu mengantarkan dan menjemput ku ke sekolah. Tapi ada satu hal yang membuatku mengganjal, dia selalu membadingkanku dengan kakak ku. Kami memang beda ayah dan ibu, tapi kami sangat akrab, kakak ku tak pernah mengangap ku adik tiri, dia adalah kakak terbaik yang pernah kumiliki. Dia begitu cantik, ramah, sopan dan pandai.
Aku sadar betul akan itu, beda dengan aku yang hanya gadis biasa-biasa saja. Mama selalu menganggapku anak manja, mama juga selalu bilang kalau aku tidak ingin berkembang. Tapi untungnya kakak ku adalah wanita dewasa dan bijak, kakak selalu membela ku, kakak selalu memberikan motivasi untuk ku, kadang kakak juga ikut menanggis ketika aku menanggis dan papa tidak pernah tau rasa sedih ku ini. Aku tak pernah bersedih di hadapan papa tapi aku yakin papa sangat mengerti perasaan ku, tapi dengan semua yang mama lakukan aku bisa menjadi seseorang yang mandiri dan dewasa.
Aku ingin membuktikan walau aku memiliki kekurangan, aku punya semangat yang tinggi. Sekarang aku paham mengapa mama seperti itu kepada ku, karena mama ingin aku menjadi gadis yang pantang menyerah. Kadang aku sering mendengar celotehan mama dengan kawan arisanya, mama sering bilang kalau aku anak yang pandai masak. Aku memang hobi masak dan aku tau mama sangat menyukai masakanku. Mama juga selalu memilihkan aku baju padahal aku sudah dewasa. Mama juga sering mengintip aku untuk mengetahui apakah aku sudah tidur apa belum. Kadang aku suka berpura-pura tidur dan mama terkecoh, ketika aku berpura-pura tidur mama selalu menciumku, ach mama kenapa kau tidak mencium ku saat aku sadar. Ingin sekali aku mengatakan kepada mama kalau aku sangat menyayanginya. Sebelum aku diambil Tuhan..dan dengan sisa waktu yang ada, aku ingin bilang engkau adalah mama ku dan aku sangat menyayangi mu..Tuhan semoga waktu ku lebih panjang lagi..walau harus selalu dibanding kan tapi aku rela asal aku tetap bersama keluarga ku”.
Untuk anakku yang sangat ku sayangi..kau adalah malaikat untuk ku. Kau adalah titipan yang sangat berharga bagiku, terima kasih kau telah mengerti maksudku karena aku tidak ingin kau bergantung pada siapapun dan kau telah membuktikan bahwa kau adalah wanita terkuat yang kumiliki. Semoga kau tenang di surga, doa mama selalu menyertaimu….(Queen)