Tak Semua Pria Seperti Itu!

Minggu, 05 Desember 2010

Anda boleh menilai sesuka hati tentang pria di samping Anda. Tapi jangan salah, meski pria cenderung cuek, mereka juga bisa protes!
Men are from Mars, and women are from Venus. Asalnya saja sudah beda, sudah pasti tabiatnya pun berseberangan. Lalu jika Anda terus mengeluh sifat dan kebiasaan pria, dengan gampang mereka akan berkata, “Memang sudah dari sananya. Ya begini lah sifat kami.” Eits, jangan keburu naik pitam, lebih baik dengarkan bantahan mereka. Siapa tahu bisa membuat Anda semakin memahami pria.
Kata Anda: “Pria itu tidak mau mendengarkan.”
Bantahan Pria: “Sebenarnya tergantung waktunya. Katanya wanita adalah makhluk yang sensitif, tapi kok, tidak bisa menerka mood kami? Misalnya ketika sama-sama pulang kerja. Anda datang kepada kami dengan setumpuk keluhan masalah di kantor. Dari mulai bos yang tidak pengertian, hingga sikap rekan kerja yang cari muka di depan atasan. Mau tahu apa yang ada di pikiran kami saat itu? Jangan-jangan justru Anda yang menyebalkan di kantor. Kalau di saat bertemu kami Anda terbiasa marah-marah, mengeluh, dan sebagainya, bagaimana saat Anda di kantor? Jadi wajar kan, jika kami malas mendengarkan?”
Kata Anda: “Pria itu kelewat cuek.”
Bantahan Pria: “Coba bayangkan apa yang akan terjadi ketika Anda menceritakan kisah tragis sahabat Anda yang baru ditinggal kekasihnya selama-lamanya, kami ikut menangis? Bukankah Anda akan menganggap kami cengeng? Atau ketika ponsel Anda tertinggal di dalam taksi, apa akan terlihat wajar jika kami heboh sendiri, dan ikut sibuk menelepon pangkalan taksi berkali-kali? Justru kami peka! Kami lihat Anda sudah begitu panik. Yang bisa kami lakukan adalah menenangkan Anda. Tapi apa yang kami dapat? Anda malah menganggap kami tidak perhatian, malah terkadang pikiran ekstrem Anda ‘bermain’ di situ. Dan tuduhan ‘tidak pengertian’ atau yang lebih parah, ‘tidak sayang’ begitu saja keluar dari mulut Anda. Hey, siapa sekarang yang tidak pengertian?”
Kata Anda: “Pria kerap berbohong untuk hal kecil.”
Bantahan Pria: “Bukannya Anda memang senang dibohongi? Saat berat badan Anda bertambah, Anda terus-terusan mengutarakan hal yang sama. ‘Kamu pasti tidak suka dengan badanku yang membesar!’ atau, ‘Kamu malu ya, mengajakku bertemu teman-teman dengan badanku yang gemuk ini?’ Kalau sudah begini, pantas saja jika kami memilih untuk membohongi Anda dengan kalimat-kalimat seperti, ‘Apanya yang gemuk, Sayang?’ lalu diikuti dengan kebohongan kedua, ‘Bahkan badan kamu tidak lebih gemuk dari model-model di majalah itu.’

Kata Anda: “Di pikiran pria cuma ada seks, seks, dan seks!”
Bantahan Pria: “Anda pasti tahu kan, setelah pertengkaran hebat, seks selalu ampuh untuk meredam semua emosi. Kalau Anda bisa sedikit lebih tenang dan tidak terus-terusan memulai pertengkaran, tentu saja kami tak melulu memikirkan seks. Soal kebiasaan kami melihat wanita seksi di jalan, itu semata-mata untuk menikmati keindahan yang diberikan Tuhan. Bukan berarti selalu seks yang kami bayangkan saat menatap mereka. Anda justru harusnya khawatir jika kami tak suka melihat wanita-wanita seksi itu.”
Kata Anda: “Satu hal yang tak bisa dilakukan pria: MULTITASKING!”
Bantahan Pria: “Fokus. Itulah yang selalu kami lakukan. Memangnya Anda mau kalau pekerjaan kami terbengkalai karena mengurus hal lain juga? Anggap saja kita akan merencanakan liburan bersama. Apa yang akan terjadi jika Anda memaksa kami mencari penerbangan dan penginapan untuk berlibur nanti? Sedangkan kami sedang bersusah payah menyiapkan presentasi di depan klien penting. Bukankah potensi batalnya liburan jadi lebih besar?”
Kata Anda: “Pria selalu ‘ramah’ pada semua wanita.”
Bantahan Pria: “Justru karena kami sadar kalau wanita itu supersensitif, makanya kami tak tega jika harus bersikap sinis pada wanita yang baik pada kami. Tapi Anda tenang saja. Walaupun terlihat baik pada mereka, itu sekadar menjaga perasaan saja. Jangan kira kami tak tahu jika mereka bermaksud mendekati kami. Sekali lagi, kami ini pria. Kami yang pegang kendali atas wanita yang ada di sekitar kami.”
PENULIS
Andhini Citra Dwi Gayatri, Cosmopolitan Indonesia
| More

1 komentar:

Mr`PeKeN mengatakan...

artikel yang bagus....salam kenal cin :-)

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63
:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar